Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riuh Rendah Aksi Merger dan Akuisisi Jelang Tahun Politik

Aksi merger dan akuisisi diperkirakan tidak akan terpengaruh oleh momentum tahun politik Indonesia.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Momentum tahun politik diperkirakan tidak akan menghalagi upaya penggabungan usaha atau merger dan akuisisi emiten-emiten di pasar modal tahun ini. Emiten dari sektor keuangan diperkirakan akan banyak melakukan aksi merger dan akuisisi tahun ini. 

Presiden Direktur Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang mengatakan peluang bagi emiten untuk melakukan merger dan akuisisi masih tetap terbuka meskipun menjelang tahun politik pada 2024. 

"Merger dan akuisisi akan tergantung pada kondisi perusahaan masing-masing. Selama konsolidasi bisnis bisa membawa sinergi, peluang merger dan akuisisi tetap terbuka," ucap Steffen kepada Bisnis, Kamis (16/2/2023).

Dia melanjutkan, SF Sekuritas melihat peluang merger dan akuisisi dapat terjadi pada sektor teknologi, terutama teknologi keuangan, consumer goods, dan industri keuangan. Menurutnya, akan banyak sinergi dari sektor-sektor tersebut pada tahun ini. 

Namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan sektor-sektor lainnya juga akan menyaksikan sinergi melalui aksi merger dan akuisisi ini. "Untuk sektor keuangan, peluang merger dan akuisisi juga besar peluangnya, mengingat ada beberapa kebutuhan pemenuhan aturan pemerintah," ujarnya.

Adapun laporan EY memperkirakan dengan tingginya inflasi, krisis energi, dan menurunnya kepercayaan konsumen, tahun 2023 menjadi peluang terbesar perusahaan teknologi menerapkan strategi merger dan akuisisi secara aktif. Menurut EY, dengan bursa efekyang melambat karena hambatan makro dan volatilitas keuangan, hal ini justru meningkatkan peluang bagi korporasi investor dengan neraca yang kuat.

EY Indonesia Strategy and Transactions Partner Oki Stefanus menuturkan saat ini, kondisi pasar didominasi oleh investor. Menurutnya, hal ini merupakan momen yang tepat bagi perusahaan teknologi, dengan landasan pacu yang kuat dan modal yang mereka miliki untuk mencapai kesepakatan besar dalam mengejar pertumbuhan anorganik. 

"Baik untuk mendapatkan tenaga kerja, teknologi, bisnis, atau pangsa pasar baru, merger dan akuisisi akan menjadi cara yang baik untuk memperkaya ekosistem startup. Hal ini adalah pilihan yang harus terus diwaspadai oleh para pendiri dan investor di tahun ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper