Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) resmi mengakuisisi 40 persen saham tol Layang Jakarta-Cikampek atau lebih dikenal tol Mohamed Bin Zayed dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Presiden Direktur Nusantara Infrastruktur M. Ramdhani Basri menerangkan akuisisi senikai Rp4,38 triliun ini cukup sulit dilakukan karena terdapat proses yang panjang.
"Proses ini memakan waktu cukup lama, akhirnya dapat juga kita, pengalaman harus dipelajari, tidak mudah deal dengan BUMN, kami ditanyau terus ada uangnya," ungkapnya dalam seremoni pembelian 40 persen saham Jasamarga Jalanlayang Cikampek, Rabu (21/12/2022).
Menurutnya, transaksi ini menjadi bukti pelibatan swasta dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Alasannya, tidak mungkin mengembangkan infrastruktur di Indonesia hanya mengandalkan BUMN.
Adapun pembayaran akuisisi ini dilakukan dalam 2 termin yakni termin pertama lebih dari Rp800 miliar dan termin kedua lebih dari Rp3,5 triliun. Dari segi pendanaan, META disokong oleh kredit perbankan terutama BBCA dan bank asing.
META juga mengklaim akuisisi ini menjadi yang terbesar sepanjang 2022 dalam konteks proyek infrastruktur. Di bawahnya masih ada pelepasan sejumlah tol WSKT kepada INA yang secara total lebih dari Rp5,3 triliun.
Baca Juga
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menerangkan pelepasan sebagain kepemilikan tol MBZ merupakan bagian dari asset recycling yang tengah dilakukan JSMR.
" Hal ini guna menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan, mengoptimalkan portofolio Jasa Marga. Kita semua pasti menyadari pengusahaan jalan tol layang MBZ telah memberi kontribusi positif ke Jasa Marga, ini diharapkan membantu pengembangan ruas lainnya," katanya.
Dia juga menyebut tol layang ini memiliki prospek terus bertumbuh karena menjadi bagian dari tol Trans Jawa serta menjadi akses utama dari dan menuju Jakarta.