Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang emas dan tembaga terafiliasi Sandiaga Uno dan Garibaldi Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), memutuskan untuk menyatukan atau merger dua anak usahanya, PT Pani Bersama Jaya (PBI) dan PT Andalan Bersama Investama (ABI) untuk fokus menggarap proyek emas Pani.
Berdasarkan keterbukaan informasi MDKA, ABI dan PBJ telah bersepakat melakukan penggabungan, di mana ABI akan bergabung ke dalam PBJ, dengan metode penggabungan kepentingan.
Adapun, nilai merger kedua anak perusahaan MDKA tersebut senilai Rp2,28 triliun, yang merupakan nilai keseluruhan modal ditempatkan dan disetor ABI.
Setelah penggabungan tersebut, semua aktiva dan pasiva ABI akan beralih ke PBJ, dan pemegang saham ABI akan menjadi pemegang saham PBJ. Selain itu, semua operasi dan kegiatan usaha ABI, termasuk pada semua izin, fasilitas, persetujuan, dan pemanfaatan pada ABI beralih dan akan dijalankan oleh PBJ.
“Dengan terlaksananya transaksi, diharapkan dapat membantu perusahaan menciptakan sinergi operasional pada kegiatan yang dilaksanakan pada proyek Emas Pani yang berada di Provinsi Gorontalo, yang secara tidak langsung juga meningatkan kinerja keuangan perseroan, sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham perseroan,” jelas Manajemen MDKA, dikutip Selasa (20/12/2022).
Adapun, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi, dengan PBJ merupakan perusahaan terkendali MDKA yang sahamnya dimiliki Perseroan sebesar 83,35 persen. Sementara itu, ABI juga dimiliki MDKA sbeesar 50,10 persen.
Baca Juga
Dalam kedua perusahaan tersebut juga terdapat anggota Direksi dan Dewan komisaris yang menjabat sebagai anggota direksi MDKA.
Berdasarkan keterangan Perseroan, Proyek Emas Pani memungkinkan sumber daya gabungan IUP Pani dan Kontrak Karya Pani untuk dikembangkan menjadi satu proyek emas dengan sumber daya gabungan sebesar 4,7 juta ons emas.
Proyek Emas Pani berpotensi memproduksi 250.000 ons emas per tahun selama 15 tahun, dan jumlahnya yang dapat terus bertambah setelah dilakukan eksplorasi lebih lanjut dan akan membuat Proyek Emas Pani sebagai tambang emas primer terbesar di Asia Pasifik.
Saat ini, Proyek Emas Pani sudah pada tahap awal konstruksi dan eksplorasi, baik eksplorasi awal di daerah perbatasan antara deposit PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) maupun definisi ulang di daerah deposit PETS untuk memperbarui estimasi sumber daya mineral sebelumnya.
Keduanya, bersama studi kelayakan dan penyesuaian sejumlah perizinan, dilakukan untuk melancarkan keberlangsungan Proyek Emas Pani yang diperkirakan dapat beroperasi pada 2025.
Adapun, saham MDKA pada perdagangan Selasa (20/12/2022) terpantau turun 2,33 persen atau 90 poin ke Rp4.200 per lembar. Sepanjang 2022 berjalan, harga sahamnya naik 9,46 persen, dan dalam setahun tumbuh 15,79 persen.