Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga The Fed dan Ancaman Resesi Global Masih Bayangi Pasar Kripto, Simak Proyeksinya

Potensi resesi ekonomi bagi Amerika Serikat dapat menjadi faktor esensial terhadap pasar kripto dan perekonomian dunia.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar kripto masih bakal ditentukan oleh pergerakan perekonomian Amerika Serikat (AS) seiring dengan potensi resesi global yang kian di depan mata.

Mengutip data coinmarketcap.com, Kamis (15/12/2022), pukul 16.00 WIB, harga Bitcoin (BTC) masih menguat 4,99 persen selama sepekan terakhir kendati dalam 24 jam terakhir melemah 0,89 persen di harga US$17.671.

Altcoin terbesar, Ethereum (ETH) menguat 4,38 persen selama sepekan dan telah melemah 2,69 persen dalam 24 jam. Adapun, coin yang telah menguat signifikan dalam sepekan terakhir di antaranya Toncoin (TON), XDC Network (XDC), Bitcoin SV (BSV), hingga Dash yang masing-masing naik 28,05 persen, 18,76 persen, 14,43 persen, dan 9,56 persen.

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin menerangkan pergerakan pasar kripto dan analisis ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan aset kripto di antaranya, suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan tetap tinggi sepanjang 2023 guna melawan inflasi.

Selain itu, mayoritas ekonom bahkan sepakat kemungkinan Amerika Serikat dan global pada tahun 2023 akan mengalami resesi yang berdampak pada seluruh pasar keuangan tak terkecuali aset kripto.

“Potensi resesi ekonomi bagi Amerika Serikat dapat menjadi faktor esensial terhadap pasar kripto dan perekonomian dunia. Segala kemungkinan masih dapat terjadi dan investor perlu mempertimbangkan berbagai sentimen yang terjadi di pasar secara keseluruhan dan mengatur strategi investasi yang tepat,” jelasnya dalam keterangan, dikutip Kamis (15/12/2022).

The Fed diketahui akan tetap mempertahankan suku bunga pada angka tinggi pada 2023. Wall Street dan pasar merespons pesimistis pada paruh kedua tahun 2023 penurun suka bunga tidak akan terjadi karena diperkirakan kemungkinan resesi sangat tinggi.

Berdasarkan sinyal The Fed, diperkirakan tingkat suku bunga pada awal 2023 berada di kisaran 5 persen. Pada pertemuan Desember 2022, The Fed juga menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), dan proyeksinya diikuti oleh dua kenaikan 25 bps pada tahun 2023.

Proyeksi akan terjadinya resesi juga diprediksi oleh ekonom berdasarkan survey dari Bloomberg News pada tanggal 2 sampai 7 Desember 2022. Konsensus yang berkembang dari ekonom adalah 81 persen setuju akan adanya kemungkinan resesi di Amerika Serikat, sementara 76 persen dari mereka memperkirakan resesi global akan terjadi dan tentunya akan berdampak juga pada pasar keuangan seperti kripto.

Selama sepekan terakhir, Bitcoin (BTC) masih berada dalam pola bullish flag pada grafik harian maupun mingguan. Sedangkan untuk titik resistensi berada di US$18.200 dan titik support pada US$16.700 dan diperkirakan Bitcoin masih bergerak sideways.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper