Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten mengumumkan kerja samanya dengan pihak asing untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan energi baru terbarukan, di antaranya emiten milik Garbaldi Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), dan emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Saham keduanya mendapatkan rekomendasi beli dari sejumlah analis, misalnya, Tim Analis Indo Premier Sekuritas memberikan rekomendasi Trading Buy untuk saham INCO dengan target harda di 7.050 – 7.675.
“Rekomendasi diberikan melihat volume transaksi meningkat di atas rata-rata, Indikator MACD positif melemah, Indikator Stochastic overbought konsolidasi, dan Indikator RSI overbought konsolidasi,” tulis Analis Indo Premier Sekuritas dalam riset, Selasa (15/11/2022).
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebutkan, untuk saham rekomendasi INCO dan ADMR, dikembalikan kepada kinerja fundamental. Saham INCO mendapat rekomendasi beli dengan target harga antara 7.450 – 8.500 dan saham ADMR mendapat rekomendasi beli dengan target harga di 2.130.
“INCO dan ADMR topline dan bottomlinenya mengalami hasil yang impresif karena ditunjang dengan adanya faktor windfall profit dari harga komoditas pada waktu kita sedang memanfaatkan tren. Menurut saya berkah dari tren kenaikan harga komoditas,” kata Nafan kepada Bisnis, Selasa (15/11/2022).
Dengan kemunculan dan komitmen emiten di forum KTT G20, lanjut Nafan, menegaskan prospek emiten dalam pengembangan ekosistem EV maupun prospek energi baru terbarukan yang positif.
Baca Juga
“Jadi otomatis tentunya emiten yang berhasil menjalin kerja sama melalui kesepakatan dengan perusahaan internasional yang memiliki kredibilitas yang baik, ini merupakan suatu hal yang patut diapresiasi oleh investor,” katanya.
Karena emiten yang menjalin hubungan B2B di ajang G20 menunjukkan komitmen dalam rangka memperkuat diversifikasi bisnis dalam rangka memperkuat ekosistem EV maupun EBT.
“Sebenarnya kalau untuk jangka panjang bagi saya bagus buat meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri. Yang penting GCG bisa diterapkan dengan baik hal tersebut bisa membuat perusahaan tersebut sustainable. Karena untuk energi masa depan letaknya di situ, EBT, maupun pengembangan EV dalam rangka mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil/ konvensional,” imbuhnya.
Pada perdagangan Selasa (15/11/2022), harga saham INCO terpantau stagnan setelah sempat bergerak di kisaran Rp7.250 – Rp7.575. Saham INCO mencatat pertumbuhan 55,98 persen secara year to date (ytd).
Sementara itu, harga saham ADMR melesat 8,36 persen atau 155 poin ke Rp2.010. Secara year to date harga sahamnya naik 1.910 persen.