Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Siapkan 20 Juta Vaksin Antisipasi Varian Baru Covid-19

Ketersediaan vaksin Covid-19 yang mulai berkurang di beberapa daerah akan diisi dengan vaksin baru produksi Bio Farma dengan nama Indovac.
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022)/Istimewa.
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Induk holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) menyiapkan 20 juta dosis vaksin Covid-19 Indovac tahun ini guna menghadapi kemungkinan kenaikan kasus Covid-19 setelah merebaknya sub varian baru Omicron XBB dan XBC.

Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi menerangkan ketersediaan vaksin Covid-19 yang mulai berkurang di beberapa daerah akan diisi dengan vaksin baru produksi Bio Farma dengan nama Indovac.

"Target tahun ini bisa produksi 20 juta dosis vaksin dalam negeri, tahun depan jika dibutuhkan bisa genjot ke 120 juta dosis," jelasnya dalam acara Ngopi BUMN, Selasa (8/11/2022).

Menurutnya, vaksin ini selain mengisi kekosongan vaksin di beberapa daerah juga sebagai bagian dari antisipasi kedatangan varian Covid-19 baru.

Dia menerangkan vaksin tersebut sudah bisa digunakan menangkal varian baru, tetapi belum teruji menangkal varian terbaru sub varian Omicron XBB dan XBC.

"Belum sedang kami kerjakan risetnya, nanti kalau ada hasil studi riset kami, vaksin terbaru bisa tangkal varian paling baru, akan disampaikan," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan gelombang penyebaran kasus Covid-19 varian baru akan mencapai puncaknya pada satu hingga dua bulan ke depan. Varian baru tersebut adalah varian Omicron XBB.

"Khusus untuk wilayah Jawa Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali," ujar Luhut dikutip dari Tempo, Jumat (4/11/2022).

Luhut menuturkan pemerintah terus mengamati peningkatan kasus di beberapa negara. Sejumlah negara dilaporkan mengalami tren eskalasi kasus Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona ini.

Peningkatan kasus Covid-19 tersebut disertai dengan peningkatan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit-rumah sakit. Selain itu, angka kasus kematian Covid-19 juga lebih tinggi ketimbang pagebluk yang terjadi pada pertengahan tahun ini.

Merujuk data terkini, kasus Covid-19 kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu pekan. Meski demikian, Luhut menyatakan angka penularan virus Corona varian Omicron XBB lebih rendah ketimbang puncak penyebaran Omicron pada awal tahun.

Ia memastikan pemerintah akan melakukan pelbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19. "Dengan terjadinya peningkatan kasus yang menyentuh angka 5.000 kasus per hari, pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru ini," ucapnya.

Mitigasi itu ialah meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster. Luhut menambahkan, pemerintah juga mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper