Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 2 Penyebab Laba Bersih BUMI Melejit 473 Persen di Kuartal III/2022

Salah satu penyebab laba bersih BUMI melonjak adalah melejitnya penghasilan lain-lain yang mencapai US$299,55 juta, tumbuh 595,02 persen secara tahunan.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih melejit hingga 473,7 persen pada kuartal III/2022. Terdapat dua catatan utama yang membuat laba bersihnya melonjak.

Mengutip laporan keuangan per kuartal III/2022, BUMI mencetak total penjualan US$1,39 miliar atau setara Rp21,8 triliun (kurs Jisdor Rp15.652 per dolar AS) pada 9 bulan 2022. Penjualan BUMI ini melesat 109,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$666,18 juta.

Total penjualan yang melejit ini menjadi alasan pertama kinerja laba bersih BUMI tersengat. Meningkatnya penjualan BUMI ini didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$1,38 miliar hingga kuartal III/2022. Penjualan batu bara mendominasi total penjualan BUMI.

Sementara itu, penjualan emas BUMI ke pihak ketiga mencapai US$7,2 juta, dan jasa sebesar US$1,1 juta.

Alasan kedua laba bersih BUMI melonjak adalah melejitnya penghasilan lain-lain yang mencapai US$299,55 juta, tumbuh 595,02 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang hanya sebesar US$43,1 juta.

Lonjakan penghasilan lain-lain berasal dari pertumbuhan kinerja entitas asosiasi dan ventura bersama BUMI. Bagian atas laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama BUMI melonjak 151,14 persen menjadi US451,86 juta dari US$179,9 juta.

Berdasarkan pelanggannya, BUMI paling banyak menjual batu baranya ke Rwood Resources DMCC yakni sebesar US$441,17 juta, PT PLN (Persero) US$189,08 juta, dan PT Jhonlin Group senilai US$186,9 juta.

BUMI tercatat mencetak laba bruto senilai US$294,2 juta, naik 91,84 persen secara tahunan dari US$153,3 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUMI pun melesat 473,7 persen hingga kuartal III/2022. BUMI tercatat mencetak laba bersih senilai US$365,4 juta atau setara Rp5,72 triliun hingga September 2022, dibandingkan dengan September 2021 yang sebesar US$63,7 juta.

Adapun, hingga akhir September 2022, BUMI mencatatkan penerimaan dari pelanggan sebesar US$1,32 miliar, dengan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$76 juta. Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode BUMI sebesar US$396 juta.

Sampai 30 September 2022, BUMI mencatatkan total aset senilai US$4,5 miliar, naik dibandingkan 31 Desember 2021 sebesar US$4,22 miliar.

Jumlah liabilitas BUMI hingga akhir September 2022 adalah sebesar US$3,45 miliar, turun dibandingkan akhir Desember 2021 sebesar US$3,5 miliar.

Adapun, jumlah ekuitas BUMI sampai akhir kuartal III/2022 adalah sebesar US$1,09 miliar, naik dibandingkan akhir 2021 sebesar US$646 juta.

Pada Jumat (4/11/2022), saham BUMI melemah 3,89 persen atau 7 poin ke Rp173. Kapitalisasi pasar BUMI mencapai Rp59,48 triliun dengan price to earning ratio (PER) 8,01 kali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper