Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih melejit hingga 473,7 persen pada kuartal III/2022. Terdapat dua catatan utama yang membuat laba bersihnya melonjak.
Mengutip laporan keuangan per kuartal III/2022, BUMI mencetak total penjualan US$1,39 miliar atau setara Rp21,8 triliun (kurs Jisdor Rp15.652 per dolar AS) pada 9 bulan 2022. Penjualan BUMI ini melesat 109,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$666,18 juta.
Total penjualan yang melejit ini menjadi alasan pertama kinerja laba bersih BUMI tersengat. Meningkatnya penjualan BUMI ini didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$1,38 miliar hingga kuartal III/2022. Penjualan batu bara mendominasi total penjualan BUMI.
Sementara itu, penjualan emas BUMI ke pihak ketiga mencapai US$7,2 juta, dan jasa sebesar US$1,1 juta.
Alasan kedua laba bersih BUMI melonjak adalah melejitnya penghasilan lain-lain yang mencapai US$299,55 juta, tumbuh 595,02 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang hanya sebesar US$43,1 juta.
Lonjakan penghasilan lain-lain berasal dari pertumbuhan kinerja entitas asosiasi dan ventura bersama BUMI. Bagian atas laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama BUMI melonjak 151,14 persen menjadi US451,86 juta dari US$179,9 juta.
Baca Juga
Berdasarkan pelanggannya, BUMI paling banyak menjual batu baranya ke Rwood Resources DMCC yakni sebesar US$441,17 juta, PT PLN (Persero) US$189,08 juta, dan PT Jhonlin Group senilai US$186,9 juta.
BUMI tercatat mencetak laba bruto senilai US$294,2 juta, naik 91,84 persen secara tahunan dari US$153,3 juta.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUMI pun melesat 473,7 persen hingga kuartal III/2022. BUMI tercatat mencetak laba bersih senilai US$365,4 juta atau setara Rp5,72 triliun hingga September 2022, dibandingkan dengan September 2021 yang sebesar US$63,7 juta.
Adapun, hingga akhir September 2022, BUMI mencatatkan penerimaan dari pelanggan sebesar US$1,32 miliar, dengan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$76 juta. Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode BUMI sebesar US$396 juta.
Sampai 30 September 2022, BUMI mencatatkan total aset senilai US$4,5 miliar, naik dibandingkan 31 Desember 2021 sebesar US$4,22 miliar.
Jumlah liabilitas BUMI hingga akhir September 2022 adalah sebesar US$3,45 miliar, turun dibandingkan akhir Desember 2021 sebesar US$3,5 miliar.
Adapun, jumlah ekuitas BUMI sampai akhir kuartal III/2022 adalah sebesar US$1,09 miliar, naik dibandingkan akhir 2021 sebesar US$646 juta.
Pada Jumat (4/11/2022), saham BUMI melemah 3,89 persen atau 7 poin ke Rp173. Kapitalisasi pasar BUMI mencapai Rp59,48 triliun dengan price to earning ratio (PER) 8,01 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel