Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (21/10/2022), di tengah harapan pasar terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia BI7DRR.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup pada posisi 6.980,65 atau naik 1,75 persen pada Kamis (20/10/2022). Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG ditutup menguat cukup signifikan setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebanyak 50 bps.
Hal ini dianggap baik untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed dan mempertahankan nilai tukar rupiah. Dennies memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini. Secara teknikal,candlestick membentuk long white body.
"Kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga 50 bps ini dianggap baik untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed dan mempertahankan nilai tukar rupiah. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan menguat dalam jangka pendek," paparnya dalam publikasi riset.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.798 dan 6.889 serta resistance 7.028 dan 7.076.
Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk perdagangan hari ini adalah sebagai berikut:
Baca Juga
ERAA Erajaya Swasembada Tbk (Target Price: 446 – 454)
Entry Level: 428 – 434
Stop Loss: 422
Candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Target Price/Entry Level/Stop Loss upgraded.
SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk (Target Price: 1,560 – 1,600)
Entry Level: 1,460 – 1,480
Stop Loss: 1,440
Candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Target Price/Entry Level/Stop Loss upgraded.
AKRA AKR Corporindo Tbk (Target Price: 1,475 – 1,500)
Entry Level: 1,395 – 1,420
Stop Loss: 1,385
Candlestick membentuk doji mengindikasikan trend konsolidasi dalam jangka pendek.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.