Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun pada perdagangan Senin (17/10/2022) jelang rilis data neraca perdagangan seiring dengan aksi jual saham big caps seperti TLKM, BBCA, BBRI.
Pukul 09.00 WIB, IHSG turun 0,45 persen atau 30,43 poin menjadi 6.784,09. Terpantau 152 saham melemah, 232 saham stagnan, dan 99 saham naik.
Dari deretan saham dengan transaksi paling laris pada awal perdagangan, saham TLKM turun 1,63 persen, BBCA turun 0,3 persen, BBRI turun 0,23 persen, BUMI turun 3,09 persen, dan BMRI turun 1,06 persen.
IHSG juga dipengaruhi rilis data neraca perdagangan periode September 2022 pada hari ini yang diperkirakan senilai US$4,84 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$5,76 miliar.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan turunnya beberapa harga komoditas seperti minyak, emas, dan nikel berpotensi menarik turun IHSG pada awal pekan. Adapun masing-masing komoditas tersebut turun 4 persen, 1,6 persen, dan 2,34 persen.
“Serta potensi kembali melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap dolar AS ke level Rp15.500-an,” ujar Edwin dalam risetnya pada Senin (17/10/2022).
Baca Juga
Selain itu, sentimen lain yang diprediksi akan memberatkan IHSG pada hari ini adalah turunnya beberapa indeks di Wall Street seperti indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Nasdaq. Masing-masing indeks tersebut turun 1,3 persen dan 3,1 persen.
Menurut Edwin, turunnya dua indeks tersebut menyusul adanya data Consumer Survey University of Michigan yang menunjukkan kenaikan ekspektasi terhadap inflasi di AS. Kemudian pada saat yang sama yield obligasi AS yang tenornya 10 tahun naik di atas level 4 persen.
Edwin memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak pada rentang 6.727 sampai dengan 6.857. Sementara itu, untuk rupiah diprediksi bergerak pada rentang Rp15,385 sampai Rp15.510.
Sebelumnya pada akhir perdagangan Jumat (14/10/2022), IHSG parkir pada posisi 6.814,53 atau melemah 0,96 persen. Selama perdagangan sepekan, 10-14 Oktober 2022, IHSG turun 3,02 persen.