Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) optimistis tetap dapat mencetak pertumbuhan pendapatan kendati relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) berakhir.
Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengungkapkan kendati menghadapi tekanan dari berakhirnya relaksasi PPnBM dan suku bunga acuan yang mulai meningkat, penjualan otomotif Astra tetap akan tumbuh.
"Meskipun insentif berakhir, Astra akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi pelanggan termasuk menawarkan produk-produk yang menarik dengan harga yang kompetitif," urainya kepada Bisnis, Kamis (6/10/2022).
Penjualan mobil Grup Astra pada Agustus 2022 naik 23,5 persen secara tahunan yang diharapkan akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun. Penjualan mobil domestik Astra mencapai 300.789 unit per Agustus 2022.
Penjualan masih didominasi oleh Toyota dengan mencapai 210.354 unit setara 70,8 persen dari realisasi sepanjang tahun 2021 yang sebanyak 296.740.
Di posisi kedua, penjualan dari merek Daihatsu juga telah mencapai 73,74 persen dari realisasi tahun penuh 2021 atau sebanyak 121.617 unit.
Baca Juga
Selanjutnya, ada penjualan merk Isuzu sebanyak 23.938 unit, penjualan UD Trucks sebanyak 1.186 unit dan Peugeot sebanyak 348 unit.
Penjualan mobil LCGC Astra juga tetap tumbuh menjadi 83.362 unit per Agustus 2022, lebih tinggi 16,4 persen dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebanyak 71.612 unit.
"Astra meyakini penjualan otomotif nasional dapat berada pada kisaran 900.000-950.000 unit, tergantung dengan situasi ekonomi dan pandemi hingga akhir tahun nanti," kata Boy.
Di sisi lain, dia juga menegaskan dampak kebijakan kenaikan suku bunga serta berakhirnya relaksasi pajak belum banyak memengaruhi permintaan mobil Astra hingga saat ini.
"Kami berharap situasi ekonomi Indonesia tetap baik, sehingga dapat menjadi katalis untuk pertumbuhan bisnis Grup Astra," tuturnya.