Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kode Erick Thohir Cs, Telkom (TLKM) Bakal IPO Bisnis Data Center

Kementerian BUMN menyebut Telkom (TLKM) akan melakukan IPO untuk anak usaha di bidang data center.
Kementerian BUMN menyebut Telkom (TLKM) akan melakukan IPO untuk anak usaha di bidang data center. Bisnis/Arief Hermawan P
Kementerian BUMN menyebut Telkom (TLKM) akan melakukan IPO untuk anak usaha di bidang data center. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) disebut akan membawa anak usahanya di bidang data center untuk melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan sejumlah entitas afiliasi BUMN masih dalam proses menuju IPO. Sejumlah entitas BUMN tersebut masih melakukan perhitungan secara matang.

"PT Pertamina Geothermal Energy [PGE] belum ada tahun ini, belum masih jauh. PGE juga belum, yang dalam waktu dekat, PT ASDP Indonesia Ferry [Persero] juga belum, mungkin Telkom ya, cek-cek data center, tapi tahun depan sepertinya," urainya di sela-sela agenda Ngopi BUMN, Kamis (29/9/2022).

Dia menegaskan belum ada BUMN dalam waktu dekat yang akan melaksanakan IPO, para entitas afiliasi BUMN tersebut masih melakukan perhitungan terlebih dahulu.

Sebelumnya, Telkom menargetkan konsolidasi bisnis data center dalam Telkom Data Ekosistem (TDE) selesai pada 2024.

Dalam rangka meningkatkan competitive advantages dan sustainable competitive growth, Telkom melakukan restrukturisasi bisnis data center melalui konsolidasi bisnis dan aset data center Telkom Group ke dalam satu entitas.

"Entitas tersebut yaitu Telkom Data Ekosistem (TDE) yang diharapkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2024," papar manajemen Telkom dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (8/9/2022)

Konsolidasi tersebut ditujukan untuk mengakselerasi peningkatan kapabilitas portofolio data center serta mendukung pembangunan ekosistem bisnis data center Telkom Group sehingga diharapkan dapat meningkatkan value bisnis data center di masa mendatang.

Ke depannya, TelkomSigma akan bertransformasi menjadi B2B IT Services Company yang berfokus pada 3 (tiga) portofolio utama yaitu Cloud, IT services, dan digital services.

Dengan dialihkannya bisnis data center TelkomSigma ke TDE, TDE akan menjadi konsolidator bisnis data center Telkom Group sehingga layanan yang diberikan kepada pelanggan akan lebih optimal serta memiliki daya tawar yang lebih tinggi dibanding kompetitor.

Untuk TelkomSigma, setelah pengalihan bisnis data center, akan menjadi salah satu new growth engine TelkomGroup. Transformasi ini akan menjadikan TelkomSigma sebagai end-to-end managed service company yang meliputi cloud platform management, cybersecurity, service management, infra management, monitoring & optimization, dan risk & compliance.

Selain itu, TelkomSigma juga diproyeksikan untuk bermitra dengan raksasa teknologi dunia dalam memberikan world class IT service dengan standar layanan (SLA) yang tinggi kepada para pelanggannya.

Telkom juga melaporkan Hyperscale Data Center Cikarang sudah beroperasi sesuai rencana awal, dengan kapasitas IT Load awal 1,75 Mega Watt (MW). Adapun untuk mencapai full capacity HDC, saat ini dalam proses penyelesaian Campus 1 Lantai 2, 3, dan 4 serta pengembangan/ekspansi Campus 2 dan 3.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sebanyak 35 perusahaan masuk dalam antrean penawaran umum saham perdana atau IPO BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga 27 September 2022, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Beberapa di antara calon perusahaan tercatat ini merupakan perusahaan afiliasi BUMN.

"Selain itu, dari 35 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, beberapa di antaranya bergerak pada sektor energi, teknologi, dan finansial yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," kata Nyoman, Rabu (28/9/2022).

Meski demikian, Nyoman mengatakan pihaknya belum dapat menyebutkan nama-nama perusahaan dengan nilai emisi di atas Rp1 triliun tersebut, sebelum ada izin publikasi dari OJK.

Lebih lanjut, Nyoman menuturkan sebanyak 35 calon perusahaan tercatat ini berasal dari berbagai sektor. Rinciannya, 1 perusahaan dari sektor basic materials, 3 perusahaan dari sektor industri, 4 perusahaan dari sektor transportation & logistics, 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, dan 6 perusahaan dari sektor consumer cyclicals.

Lalu, 5 perusahaan dari sektor teknologi, 6 perusahaan dari sektor healthcare, 3 perusahaan dari sektor energi, 2 perusahaan dari sektor finansial, 1 perusahaan dari sektor properties & real estate, serta 1 perusahaan sektor infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper