Bisnis.com, JAKARTA — IHSG diperkirakan masih kesulitan untuk rebound, bersama dengan indeks lainnya di tengah tekanan dari pelaku pasar yang masih merespons kekhawatiran akan resesi.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan kembali terjungkalnya Indeks DJIA dihari keenam sebesar 125,82 poin atau 0,43 persen sebagai respons belum berakhirnya antisipasi akan terjadinya penurunan earning emiten sebagai dampak Resesi Ekonomi yang akan terjadi di AS.
"Dan dikombinasi dengan jatuhnya EIDO hari ketiga sebesar 0,74 persen di tengah kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti nikel turun dihari kelima sebesar 2,08 persen serta kembali naiknya yield Obligasi Indonesia tenor 10 tahun ke level 7,517 persen berpeluang menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Rabu ditengah upaya IHSG untuk rebound," kata Edwin dalam riset, Rabu (28/9/2022).
Edwin memperkirakan hari ini IHSG akan bergerak di kisaran 7.062 - 7.160. Adapun, nilai tukar rupiah diperkirakan juga masih melanjutkan pelemahan di Rp15.090 - Rp15.190 per dolar AS.
Adapun, Edwin memberikan rekomendasi beli untuk saham AKRA, ADMR, PGAS, SMRA, ADRO, CTRA, CPIN, BMRI, ITMG, dan SMGR hari ini.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas menyebutkan posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [y] dari wave B, sehingga posisi IHSG saat ini masih berada pada fase bearish nya dan akan mengarah ke rentang area 6.872-6,970.
Baca Juga
"Meskipun menguat, nampaknya IHSG hanya akan menguji rentang area 7.150-7.170 terlebih dahulu dengan support di 7.073, 7.015, dan resistance di 7.252, 7.355," tulis Analis MNC Sekuritas dalam riset harian, Rabu (28/9/2022).
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.