Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Teknologi Reli, Harga Bitcoin Hari Ini Kembali Bergairah

Harga Bitcoin hari ini sedang mencoba kembali bangkit, setelah terjadi penurunan yang signifikan pada Rabu lalu.
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga aset kripto pada mulai kembali menguat setelah sempat lesu pada awal pekan ini. Kenaikan saham - saham teknologi dan turunnya indeks dolar AS menjadi sejumlah katalis positif.

Melansir situs CoinMarketCap pada Kamis (8/9/2022) siang sesi perdagangan Asia, harga Bitcoin (BTC) sempat naik 3,29 persem ke US$19.353, meski melemah 3,63 persen selama seminggu terakhir.

Sementara itu, Ethereum (ETH) melonjak tinggi dengan 8,65 persen ke US$1.642 di waktu yang sama dan naik 5,69 persen sepekan terakhir. Solana (SOL) naik 5,69 persen, Dogecoin (DOGE), XRP dan Polkadot mencatatkan kenaikan harga lebih dari 4 persen di waktu yang sama.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan pasar aset kripto saat ini sedang mencoba kembali bangkit, setelah terjadi penurunan yang signifikan pada Rabu lalu. Dari data CoinMarketCap, harga Bitcoin sempat jatuh dari US$19.780 menjadi US$19.037 hanya dalam 50 menit.

Penurunan tersebut disebabkan oleh investor yang sudah mulai lelah untuk melakukan akumulasi Bitcoin karena gagal menembus zona resistance-nya di level US$20.000 berulang kali dan memicu tumbangnya pasar kripto secara keseluruhan.

Dengan kondisi pasar hari ini, investor tampak mulai bergairah kembali untuk melakukan akumulasi. Salah faktor penopang menurut Afid adalah nilai indeks Dolar AS yang menurun dari level 110 kemarin ke 109 pada dini hari tadi.

"Selain itu, pergerakan pasar kripto juga dipengaruhi situasi pasar saham AS yang tumbuh karena naikny nilai saham teknologi, terutama Apple," kata Afid dikutip dari keterangan resminya, Kamis (8/9/2022).

Menurut Afid, performa positif dari aset kripto mengikuti laju indeks saham AS yang menghijau pada sesi perdagangan kemarin. Sekadar informasi, pergerakan harga aset kripto memang berkaitan erat dengan langkah indeks Wall Street, karena investor selalu melihat gerak saham AS sebagai acuan dalam melihat selera risiko risiko secara umum.

Selain itu sentimen positif lainnya yang mampu menggerakan market datang juga dari ekosistem jaringan Ethereum yang telah sukses upgrade Bellatrix sebagai tanda The Merge semakin mendekat.

Kabar lainnya, platform exchange kripto, Binance akan menyediakan jasa staking ETH dengan tingkat imbal hasil 6 persen per tahun. Hal ini menjadi mungkin setelah jaringan Ethereum akan mengganti mekanisme konsensusnya dari Proof of Work menjadi Proof of Stake dalam pembaruan jaringan bulan ini.

“Investor kabarnya bisa mengambil keuntungan dari peristiwa bersejarah ini,” jelas Afid.

Kenaikan harga kripto juga masih dibayangi tekanan sentimen makroekonomi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa The Fed yang akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. The Fed berkomitmen untuk tetap menaikkan suku bunga tetapi itu tergantung pada perkembangan terkini.

Dari sisi pergerakan nilai Bitcoin, jika kenaikan harga didukung oleh aksi beli yang tinggi, maka Bitcoin ditargetkan dapat naik ke level US$20.569. Level support BTC tersebut juga menjadi bantalan yang penting untuk menjaga stabilitas harga.

“Apabila terjadi breakdown, kemungkinan Bitcoin akan turun kembali menguji level major support pada level US$17.622,” pungkas Afid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper