Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,66 persen ke posisi 593,69 dengan saham INKP, BBRI dan BRPT sebagai booster pada perdagangan Kamis (8/9/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini naik 3,88 poin. Indeks bergerak di kisaran 589,78 hingga 598,42 sepanjang perdagangan.
Dari 27 konstituen, hanya terdapat 11 saham yang ditutup di zona hijau, 3 saham stagnan, sementara mayoritas 13 saham lainnya parkir di zona merah.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menjadi saham yang memimpin penguatan dengan kenaikan 775 poin atau naik 8,71 persen ke level 9.675 per saham. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyusul dengan kenaikan 3,14 persen ke level 4.600 per saham.
Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga terpantau menguat dengan kenaikan 2,99 persen ke posisi 860 per saham. Selanjutnya terdapat saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang menguat 2,98 persen ke posisi 484 per saham.
Saham-saham lain yang turut ditutup di zona hijau di antaranya adalah BBNI, TLKM, EMTK, dan BFIN dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,33 persen, 1,56 persen, 1,37 persen, dan 1,34 persen.
Baca Juga
Sementara itu, pelemahan saham-saham penghuni Indeks Bisnis-27 pada penutupan hari ini dipimpin oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan pelemahan 2,37 persen ke posisi 1.855 per saham. Kemudian disusul saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang melemah 2,26 persen ke level 4.330 dan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) turun 1,99 persen ke posisi 3.940 per saham.
Saham-saham lain yang juga mengakhiri perdagangan di zona merah adalah UNTR, MDKA, dan ANTM dengan pelemahan masing-masing sebesar 1,92 persen, 1,74 persen, dan 1,54 persen. Sementara itu, saham yang ditutup stagnan adalah SMGR, KLBF, dan ASII.
IHSG ditutup menguat 0,67 persen pada posisi 7.232,02. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.205,58 sampai dengan 7.277,88. Penguatan terutama ditopang oleh sektor teknologi yang menguat 1,73 persen dan sektor industri dasar yang menguat 1,99 persen.
Sementara itu, pemberat IHSG datang dari sektor energi yang turun 1,32 persen, konsumer non-cyclical 0,84 persen, dan transportasi turun 0,52 persen.
