Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah, Saham Batu Bara HRUM hingga BUMI Jadi Top Losers

IHSG dibuka melemah pada posisi 7.219,12 atau turun 0,19 persen dengan tekanan saham batu bara seperti HRUM dan BUMI.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (7/9/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka melemah pada posisi 7.219,12 atau turun 0,19 persen. IHSG sempat menyentuh level tertinggi di level 7.220 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 193 saham menguat, 181 saham melemah dan 190 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.457 triliun.

PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) terpantau menjadi saham dengan penurunan terdalam yakni 6,96 persen ke level Rp214 per saham.

Saham lain yang terpantau anjlok adalah PT Sentul City Tbk (BKSL) yang turun 2,78 persen ke level Rp70, PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang turun 1,89 persen ke Rp1.820 per saham, serta saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang turun 1,85 persen ke level Rp212 per saham.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan IHSG bergerak melemah hari ini. Beberapa indikator yang menjadi penurun IHSG tersebut adalah menurunya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,55 persen pada hari kedua dan juga turunnya indeks saham teknologi Nasdaq sebesar 85,95 poin atau 0,74 persen pada hari ketujuh.

Adapun indeks Nasdaq telah mengalami penurunan tajam, hingga 1.116,2 poin atau 9,02 persen selama tujuh hari.

Selain itu terdapat pula sentimen dari menurunnya harga beberapa komoditas seperti harga CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 3,03 persen pada hari ke delapan. Harga CPO telah menurun tajam 15,15 persen selama 8 hari.

Kemudian harga emas juga menurun sebesar 0,49 persen pada hari kedua sehingga sudah menurun sebanyak 0,57 persen selama dua hari. Lalu, harga minyak juga menurun 2,09 persen pada hari pertama, beriringan dengan harga batu bara yang turun 2,70 persen di hari pertama.

“Ditengah naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun mendekati level 3,4 persen,” ujar Edwin dalam risetnya Rabu (7/9/2022).

Dia merekomendasikan investor untuk mencermati saham PRIM dan INCO. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk beli adalah ADRO, UNTR, ITMG, MEDC, BBRI, HRUM, ADMR, SRTG, SMGR, BBTN, dan PTPP. Sementara saham yang direkomendasikan untuk jual adalah AALI, LSIP, dan SIMP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper