Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Melejit 482 Persen, Medco (MEDC) Bakal Bagi Dividen 2 Kali

Ini adalah dividen pertama Medco sejak 2017 dan perusahaan telah memberikan panduan dividen masa depan sebesar Rp15-20 per saham per tahun buku.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen energi, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) bakal membagikan dividen sebanyak dua kali usai pengumuman kinerja laba bersih yang melejit pada semester I/2022.

Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan Medco akan membayar total dividen sebesar US$60 juta atau Rp888 miliar (kurs Rp14.800).

Dengan rincian, dividen final 2021 sebesar US$35 juta setara Rp518 miliar pada Agustus 2022 dan dividen interim 2022 sebesar US$25 juta setara Rp370 miliar pada September 2022.

“Dividen yang diumumkan baru-baru ini merupakan penghargaan atas dukungan berkelanjutan dari para pemegang saham kami. Kami akan terus membangun perusahaan yang kuat untuk kepentingan semua pemangku kepentingan kami,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (22/8/2022).

Ini adalah dividen pertama Medco sejak 2017 dan perusahaan telah memberikan panduan dividen masa depan sebesar Rp15-20 per saham per tahun buku.

Adapun, belanja modal MEDC hingga semester I/2022 sebesar US$117 juta setara Rp1,73 triliun yang dihabiskan terutama melaksanakan program proyek Natuna dan menyelesaikan pembangkit listrik swasta (IPP) Riau 275MW pada Februari. Kas dan setara kas adalah US$521 juta setara Rp7,71 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan MEDC per 30 Juni 2022 yang tidak diaudit, dikutip Senin (22/8/2022), emiten keluarga Panigoro ini mencatatkan pendapatan sebesar US$1,14 miliar setara Rp16,87 triliun naik 80,34 persen dibandingkan dengan US$636,29 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan tersebut berasal dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$1,12 miliar naik secara tahunan dari US$617,43 juta, serta pendapatan keuangan yang tumbuh menjadi US$20,85 juta.

Seiring kenaikan pendapatan tersebut, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$270,1 juta setara Rp3,99 triliun pada semester I/2022 tumbuh 482,11 persen dari US$46,48 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper