Bisnis.com, JAKARTA — Saham tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan, yakni mencapai 31 persen dalam sepekan perdagangan.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memaparkan, kenaikan saham BUMI yang cenderung agresif harus tetap diperhatikan bagi investor yang tertarik mencermati potensinya.
“Harus tetap menerapkan stoploss yang ketat dalam posisi trading mengingat potensi volatilitas tinggi,” ujar Ivan kepada Bisnis, Rabu (27/7/2022).
Adapun katalis kenaikan saham Bumi Resources menurut Ivan, ditopang perolehan laba per saham pada kuartal I/2022 yang lebih baik, khususnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Lebih lanjut, harga kontrak batu bara acuan Newcastle yang saat ini masih bertengger di atas level US$400 turut mendorong pergerakan saham BUMI yang ditutup di atas level psikologis 90.
“[Secara teknikal] terbentuk formasi three white soldiers pada candlestick serta volume yang konsisten meningkat,” imbuh Ivan.
Baca Juga
Sebagai informasi, sepanjang Juli 2022 saham BUMI termasuk dalam 5 besar top gainers, dengan kenaikan 59,7 persen.
Pada sesi pertama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/7/2022), saham BUMI terpantau berada di posisi Rp109, naik 2 poin atau 1,87 persen.
Saham dengan kapitalisasi pasar Rp14,44 triliun tersebut telah mencatatkan transaksi 6,53 miliar saham senilai Rp717,33 miliar. Dalam sepekan, saham BUMI naik 31,33 persen, dan 62,69 persen sepanjang 2022.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.