Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gandum Naik, Sari Roti (ROTI) Raup Kenaikan Laba 12,71 Persen

Laba periode berjalan ROTI naik 12,71 persen menjadi Rp137,28 miliar dibandingkan dengan semester I/2021.
RUPS Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI).
RUPS Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI).

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) membukukan kenaikan kinerja sepanjang semester I/2022, di tengah kenaikan harga gandum global.

Laba bersih perseroan tercatat tumbuh sekitar 12,71 persen dan ditopang oleh kenaikan pendapatan serta turunnya beban perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasi Selasa (26/7/2022), laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik 12,71 persen menjadi Rp137,28 miliar dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar Rp121,79 miliar.

Penjualan Sari Roti tercatat naik 15,10 persen yoy menjadi Rp1,79 triliun sepanjang semester I/2022 dari Rp1,55 triliun di semester I/2021. Penjualan roti tawar menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp1,20 triliun, lebih tinggi 5,18 persen dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar Rp1,14 triliun.

Berdasarkan distributor, penjualan ke perusahaan pengelola Indomaret PT Indomarco Prismatama mencapai Rp658,94 miliar atau 36,78 persen dari total penjualan. Sementara itu, penjualan ke PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), emiten pengelola Alfamart, sebesar Rp411,66 miliar atau 22,97 persen dari penjualan.

Berdasarkan pemetaan operasional, ROTI melaporkan wilayah barat dan timur terus memperlihatkan peningkatkan penjualan hingga mencapai Rp798,2 miliar pada semester I/2022 atau tumbuh 19,3 persen yoy. Sementara itu, wilayah tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan membukukan penjualan Rp993,6 miliar atau naik 11,9 persen yoy.

“Jika ditelaah lebih dalam, pertumbuhan penjualan dari wilayah barat dan timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini,” kata Direktur Perseroan Arlina Sofia dalam keterangan resmi, Selasa (26/7/2022).

ROTI juga melaporkan perkembangan kemampuan pengelolaan biaya produksi, di tengah tantangan kenaikan harga komoditas. Laba kotor perseroan sepanjang semester I/2022 naik 8 persen menjadi Rp920,06 miliar, kendati biaya bahan baku dan kemasan melonjak sekitar 31,6 persen yoy dari Rp419,68 miliar menjadi Rp552,45 miliar.

“Kami berkeyakinan industri roti khususnya segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia. Berbagai strategi yang kami terapkan untuk menghadapi berbagai tantangan usaha telah memberikan hasil positif dan diharapkan mampu terus memperkokoh posisi Sari Roti dalam Industri Makanan dan Minuman di Indonesia,” kata Arlina.

Harga gandum naik tajam pada Senin (25/7/2022) karena serangan rudal di pelabuhan Ukraina, Odesa selama akhir pekan kemarin. Adapun, harga gandum berjangka di Chicago Board of Trade naik hampir 4 persen menjadi US$7,86 per gantang pada hari Senin (25/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper