Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) menargetkan kinerja semester II/2022 bertumbuh seiring dengan naiknya harga tiket penerbangan dan kereta api.
Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia Andrianto Putera Tirtawisata menerangkan pemulihan di sektor transportasi akan terus berlanjut seiring transportasi darat menjadi primadona akibat adanya lonjakan kenaikan harga tiket pesawat dan kereta api pada semester II/2022.
"Untuk sektor pariwisata dan travel domestik juga akan menjadi pilihan terbaik saat ini karena liburan ke luar negeri saat ini menjadi sangat mahal dipengaruhi kenaikan harga tiket tersebut," jelasnya, Selasa (19/7/2022).
Menurutnya, tantangan risiko resesi global juga tidak akan terlalu berpengaruh terhadap bisnis travel karena para pelaku melihat lonjakan permintaan yang besar.
Risiko pembatasan atau pelanggaran mobilitas masyarakat akibat Covid-19 akan cenderung menurun karena jumlah masyarakat yang telah divaksin tahap 3 semakin bertambah dan angka kematian juga tidak mengalami kenaikan walaupun varian baru akan terus bermunculan.
"Dengan adanya perubahan trend masyarakat semula melakukan transaksi secara offline berubah menjadi transaksi secara online akan membantu mempercepat penetrasi perseroan dalam bisnis logistik. Perseroan mempunyai competitive advantage dalam penetrasi bisnis logistik serta sekaligus melengkapi ekosistem perseroan," terangnya.
Baca Juga
Emiten berkode WEHA ini kembali mencetak laba pada kuartal II/2022, penjualan kuartal II/2022 meningkat 117 persen menjadi Rp43 miliar dibandingkan dengan kuartal II/2021 sebesar Rp20 miliar.
Dengan demikian, penjualan pada semester I/2022, berhasil mencapai Rp77 miliar meningkat 98 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp39 miliar.
Adapun gross profit margin perseroan pada semester I/2022 meningkat menjadi 41 persen dibandingkan dengan 28 persen pada tahun lalu di periode yang sama.
Perseroan berhasil mencetak laba bersih pada kuartal II/2022 sebesar Rp4,5 miliar, pada kuartal II/2021 perseroan masih mengalami kerugian sebesar Rp2,9 Miliar.
Alhasil, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp6 miliar pada semester I/2022, berbanding terbalik dari periode sama 2021 saat perseroan mengalami kerugian sebesar Rp7 Miliar.
EBITDA di kuartal II/2022 meningkat tajam 218 persen menjadi Rp14,2 miliar dibandingkan dengan Rp4,4 miliar di tahun 2021.
Sedangkan untuk semester I/2022 EBITDA WEHA meningkat 197 persen menjadi Rp23,2 miliar dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp7,8 miliar.
Peningkatan atas kinerja WEHA tahun ini disebabkan beberapa faktor penting, pertama adalah pembukaan ekonomi merupakan titik awal dari perbaikan situasi pandemi Covid-19.
Kedua, adanya kebijakan pemerintah yang memperbolehkan mudik setelah adanya pelarangan pada 2 lebaran sebelumnya, hal ini membuktikan adanya pemulihan di sektor transportasi.
"Kemudian adanya perbaikan nilai jual dan peningkatan utilisasi kendaraan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional yang berangsur-angsur pulih serta penetrasi terhadap bisnis logistik yang dipengaruhi kebutuhan masyarakat saat ini," katanya.
Faktor terakhir yaitu dengan pengembangan dan pengoptimalan digitalisasi sangat membantu mempercepat pemulihan kinerja WEHA.