Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Beli Saham PGN (PGAS), Berkat Kinerja Ciamik Saka Energi

Samuel Sekuritas melihat kepemilikan PGAS di Saka Energi Indonesia menjadi penopang yang solid untuk bisnis upstream PGAS.
Penguasaan aspek teknologi 4.0 menjadi salah satu fondasi utama PGN untuk mencapai keberhasilan pemanfaatan gas bumi di seluruh sektor. /PGN
Penguasaan aspek teknologi 4.0 menjadi salah satu fondasi utama PGN untuk mencapai keberhasilan pemanfaatan gas bumi di seluruh sektor. /PGN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN diperkirakan bisa membukukan kinerja cemerlang tahun ini, ditopang oleh pertumbuhan anak usaha Saka Energi Indonesia (SEI) dan proyek di Blok Rokan.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan memperkirakan PGAS dapat membukukan EBITDA sebesar US$1,01 miliar atau naik 11,5 persen yoy pada 2023 mendatang, dengan laba bersih sebesar US$352 juta.

Hal ini melihat Saka Energi Indonesia (SEI), mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 165 persen yoy menjadi US$123,7 juta, yang berasal dari Blok Pangkah, Blok Ketapang, Blok Muriah, dan Blok Muara Bakau sepanjang 2021.

Adapun, pada kuartal I/2022, angka produksi rata-rata minyak SEI meningkat 72,5 persen yoy menjadi 9,7 juta barel per hari (boepd), dan produksi rata-rata gasnya meningkat 23,6 persen yoy menjadi 24,8 juta boepd. Secara total, angka produksi harian minyak dan gas SEI naik 34,3 persen yoy menjadi 34,5 juta boepd.

Sepanjang 2021, SEI berhasil mencetak laba sebesar US$7 juta dengan margin sekitar 2 persen. Samuel Sekuritas melihat kepemilikan PGAS di SEI menjadi penopang yang solid untuk bisnis upstream PGAS, dan meyakini SEI akan terus mencetak laba di tahun-tahun mendatang.

“Kami memperkirakan bahwa pada 2023, Saka dapat memproduksi minyak sebanyak 2,8 juta mboe atau naik 9 persen yoy dan gas sebanyak 7,3 juta mboe atau 7 persen yoy, yang akan membawa pendapatan upstream untuk PGAS sebesar US$439 juta atau naik 10 persen yoy,” jelas Farras dalam riset, dikutip Senin (18/7/2022).

Selain dari SEI, PGAS juga memiliki proyek strategis, yaitu sistem pipa transportasi untuk Blok Rokan yang dapat menyalurkan minyak hingga 300 ribu boepd, dengan panjang pipa hingga 367 km yang akan beroperasi secara keseluruhan pada kuartal II/2022.

Minyak yang dihasilkan Blok Rokan akan disalurkan sepenuhnya kepada PT Pertamina Hulu Rokan sebagai offtaker tetap selama 10 tahun.

“Kami memperkirakan apabila pipa ini dapat dioperasikan secara optimal, Blok Rokan dapat menyalurkan hingga 300.000 boepd minyak pada 2023, serta memberikan tambahan EBITDA sebesar US$81,3 juta pada 2023, mendongkrak EBITDA PGAS menjadi US$1,01 miliar atau naik 11,5 persen yoy,” imbuhnya.

Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi buy untuk PGAS dengan target harga Rp2.100 dengan proyeksi laba bersih 2023 sebesar US$352 juta, setara dengan kenaikan 19,2 persen EPS growth.

Adapun, risiko yang kemungkinan dihadapi PGAS ke depan antara lain volume distribusi migas yang lebih rendah.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper