Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin terpantau bergerak di atas level US$20.000 pada akhir pekan ini setelah mengalami penurunan yang berat.
Data dari coinmarketcap.com pada Sabtu(9/7/2022) mencatat, nilai Bitcoin berada di harga US$21.530 atau turun 2,27 persen selama 24 jam terakhir. Meski demikian, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu tercatat melonjak 12 persen dalam 7 hari terakhir.
Harga aset kripto lain seperti Ethereum tercatat naik 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, Cardano terpantau naik 0,74 persen, dan Solana juga menghijau 0,42 persen.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan reli singkat yang terjadi pada perdagangan pasar kripto disebabkan oleh sentimen positif dari risalah yang dikeluarkan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu lalu. Investor mengamati reaksi pasar terhadap risalah terbaru tersebut, namun tampaknya berdampak baik bagi market.
“Investor tampaknya sangat menyukai risalah FOMC, sehingga meredakan kekhawatiran komitmen The Fed untuk pengetatan kebijakan moneter. Kenaikan market kripto juga terjadi pada pasar saham yang semakin berkorelasi selama setahun terakhir,” kata Afid dikutip dari laman resmi Tokocrypto.
Penguatan harga aset kripto juga didukung oleh sentimen positif dari Ethereum yang sukses merapungkan uji coba The Merge terbarunya di jaringan uji coba bernama Sepolia. Kesuksesan ini akan mendekatkan jaringan Ethereum mengubah algoritma konsensusnya dari Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS).
Baca Juga
Selain itu, ada kabar dari Celsius yang telah membayar utangnya ke platform Maker sebesar US$440 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa likuiditas Celsius sudah membaik setelah menghentikan proses penarikan (withdrawals) pada dua pekan lalu.
Afid melanjutkan, investor juga masih melakukan strategi buy the dip memanfaatkan situasi makroekonomi yang sedang mereda. Terlihat dari data on-chain exchange terjadi sedikit lonjakan yang menimbulkan harga terkonsolidasi.
“Market secara keseluruhan masih di masa konsolidasi. Dari data on-chain, aktivitas trading Bitcoin, dari trading volume, long term holder mulai beli. Dari sisi market sekitar 200-400 hari sebelum halving akan ada sedikit koreksi. Kita masih ada di bear market, belum ada tanda-tanda reversal,” jelasnya.