Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors UNTR Naikkan Target Penjualan Alat Berat Jadi 4.800 Unit

PT United Tractors Tbk. (UNTR) menaikkan target volume penjualan alat berat pada 2022 menjadi 4.800 unit dari proyeksi sebelumnya 3.700 unit.
Alat berat merek Komatsu. PT United Tractors Tbk. (UNTR) menaikkan target volume penjualan alat berat pada 2022 menjadi 4.800 unit dari proyeksi sebelumnya 3.700 unit. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. PT United Tractors Tbk. (UNTR) menaikkan target volume penjualan alat berat pada 2022 menjadi 4.800 unit dari proyeksi sebelumnya 3.700 unit. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra di sektor pertambangan, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menaikkan target volume penjualan alat berat merek Komatsu pada 2022 menjadi 4.800 unit dari sebelumnya 3.700 unit seiring dengan permintaan yang positif.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan perubahan target penjualan alat berat Komatsu didasari pertimbangan kondisi pasar. Kemampuan pasok dari produsen alat berat juga menjadi pertimbangan lain dari keputusan ini.

“Kami menyesuaikan proyeksi penjualan Komatsu menjadi 4.800 unit untuk tahun ini. Penyesuaian mengikuti permintaan pasar dan kesanggupan suplai dari produsen alat berat,” kata Sara ketika dihubungi, Minggu (26/6/2022).

Penjualan alat berat Komatsu tercatat meningkat pada lima bulan pertama 2022. Volume penjualan alat berat UNTR mencapai 2.400 unit atau naik 123,04 persen dibandingkan dengan realisasi Januari—Mei 2021 sebanyak 1.076 unit.

Dengan capaian penjualan sampai Mei tersebut, UNTR telah merealisasikan 50 persen dari target penjualan 2022. Adapun volume penjualan pada Mei 2022 tercatat berjumlah 338 unit, turun dibandingkan dengan realisasi penjualan pada April 2022 sebanyak 368 unit. Pangsa pasar UNTR di pasar alat berat berada di angka 28 persen pada Mei.

Alat berat untuk sektor pertambangan masih menjadi kontributor penjualan terbesar dengan volume 62 persen dari total penjualan. Kemudian disusul sektor konstruksi sebesar 17 persen, kehutanan 11 persen, dan sektor agribisnis 10 persen.

Untuk bisnis kontrak pertambangan melalui Pamapersada Nusantara, produksi batu bara tercatat turun dari 46,9 juta ton pada periode Januari—Mei 2021 menjadi 40,6 juta ton sampai Mei 2022.

Di sisi lain, volume aktivitas overburden removal tercatat naik menjadi 354,1 juta bcm, dari 329,4 juta bcm pada Januari—Mei 2021.

Sementara itu, volume penjualan batu bara United Tractors melalui Tuah Turangga Agung juga tercatat turun dari 5,48 juta ton pada Januari—Mei 2021 menjadi 5,14 juta ton pada Januari—Mei 2022.

Capaian ytd Mei 2022 didominasi penjualan pada Februari 2021 yang melesat menjadi 1,43 juta ton dengan perincian 1,18 juta ton berupa thermal coal dan 251.000 ton coking coal. Adapun volume penjualan batu bara pada Mei 2022 mencakup batu bara thermal 920.000 ton dan 230.000 ton coking coal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper