Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bear Market Belum Usai, Investor Siap-Siap Jual Bitcoin Lagi?

Harga bitcoin kembali melemah hari ini, meskipun masih di atas level US$20.000.
Harga bitcoin kembali melemah hari ini, meskipun masih di atas level US$20.000./Bloomberg
Harga bitcoin kembali melemah hari ini, meskipun masih di atas level US$20.000./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar Bitcoin dan aset kripto kembali mengalami tekanan memasuki pertengahan pekan keempat Juni 2022 setelah sempat reli di awal pekan.

Mengutip data CoinMarketCap, Rabu (22/6/2022) pukul 13.20 WIB Bitcoin turun 3,39 persen ke posisi harga US$20.384. Sebelumnya pada Minggu, (19/6/2022) bitcoin sempat terperosok ke US$17.772 yang merupakan titik terdalamnya dalam sepekan.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pergerakan market kripto cenderung sideways atau datar sudah diprediksi sebelumnya. Kenaikan atau reli singkat pada awal pekan lalu bukanlah pertanda reversal.

Banyak investor justru berpandangan bear market belum usai, sehingga reli aset kripto kali ini kemungkinan berumur singkat. Investor diprediksi akan melancarkan aksi jual, ketika sentimen buruk makroekonomi kembali meningkat.

"Reli saat ini bisa jadi hanya bersifat jangka pendek. kenaikan kemarin mungkin terkait dengan investor besar atau whales yang membeli saat penurunan harga kripto akibat kebijakan The Fed, termasuk turbulensi ekonomi global dan tekanan resesi yang telah menjangkiti market kripto untuk masa depan," kata Afid dalam keterangan resminya, Rabu (22/6/2022).

Situasi reli singkat ini dimanfaatkan oleh beberapa trader yang menganggap shorting aset kripto terlihat menggiurkan selama bear market kali ini. Sementara, investor jangka panjang cenderung takut masuk ke market, meskipun lonjakan terjadi sesekali. Mereka memilih mengambil posisi bertahan sampai bukti kuat muncul bahwa ekonomi telah kembali stabil.

"Banyak yang menyakini bear market tidak akan berakhir sampai resesi tiba. Maka dari itu, mungkin perjalanannya akan panjang untuk sampai ke sana, sehingga perdagangan kripto akan cenderung sideways," jelas Afid.

Afid melanjutkan, perdagangan Bitcoin masih berada di sekitar US$ 20.000, setelah sempat naik di level US$21.000. Aset kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar itu kini nilainya 20% lebih tinggi dibandingkan dengan posisi terendah 2022 sekitar US$17.000 yang dicapai selama akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan pergerakan ke bawah kali ini dipicu oleh likuidasi dan beberapa miners yang menjual BTC saat posisinya mencapai sekitar US$ 20.000 untuk masuk kembali dengan harga yang lebih rendah.

"Level support BTC masih berada di US$19.000. Untuk bull run, Bitcoin harus menembus resistensi di US$23.000. Namun, melihat sentimen saat ini hal tersebut sulit dilakukan dalam waktu dekat,” jelasnya.

Investor tampaknya lebih fokus menjaga harga aset kripto di atas titik support-nya sebelum badai lainnya benar-benar menghantam market. Pada aset Bitcoin misalnya, kini fokus perdagangan adalah mempertahankan level di atas US$20.000 di jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper