Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Rapat DPR dengan Bos Djarum, HM Sampoerna, dan Gudang Garam Ditunda

Para perwakilan dari para perusahaan rokok pada rapat hari ini tidak menyiapkan bahan sesuai dengan permintaan komisi VII DPR RI.
Pekerja menunjukkan Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Desa Megawon, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja menunjukkan Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Desa Megawon, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Rapat antara Komisi VII DPR RI dengan bos-bos perusahaan rokok yang sedianya digelar hari ini mengalami penundaan.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto mengatakan, penundaan rapat hari ini dengan pimpinan perusahaan rokok diakibatkan karena mitra tidak menyiapkan bahan sesuai dengan permintaan komisi VII.

"Mitra rapat hari ini tidak menyiapkan bahan sesuai dengan permintaan komisi VII. Mereka belum siap, jadi rapat ditunda," tutur Mulyanto, Senin (20/6/2022).

Adapun Mulyanto menyebut belum ada penetapan mengenai kapan rapat dengan para direksi emiten rokok ini akan dilanjutkan.

Semula, Komisi VII DPR RI hari ini akan melakukan Rapat Dengar Pendapat Panitia Kerja IBBI dengan Dirjen Industri Argo Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Direktur Utama PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), dan PT Djarum.

Rapat tersebut diketahui akan membahas beberapa hal, di antaranya yakni kondisi terkini hasil tembakau, ketersediaan bahan baku dalam industri hasil tembakau, dan lain-lain.

Pada akhir perdagangan hari ini, saham HMSP terpantau anjlok 4,37 persen atau 45 poin ke Rp985 dengan kapitalisasi pasar Rp114,57 triliun. Sementara itu, saham GGRM menguat 0,82 persen atau 250 poin ke Rp30.700 dengan kapitalisasi pasar Rp59,07 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper