Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Unilever Indonesia (UNVR) Terbang Saat IHSG Merah, Ini Komentar Direktur

Pergerakan harga saham Unilever Indonesia (UNVR) sejalan dengan kinerja pada kuartal I/2022. Laba bersih Unilever naik 19,02 persen YoY menjadi Rp2,02 triliun dari Rp1,69 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene/Unilever.co.id
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene/Unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melaju di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (15/6/2022). Harga saham UNVR terpantau naik 1,27 persen ke level Rp4.800.

Sepanjang tahun, saham UNVR telah naik 16,79 persen. Harga saham emiten produsen pasta gigi tersebut bahkan telah melonjak 46,34 persen dalam tiga bulan terakhir setelah sempat menyentuh level terendah 3.280 per saham pada pertengahan Maret 2022.

Direktur Utama Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan pergerakan saham selama kuartal I/2022 merefleksikan komitmen perseroan terhadap pasar. Hal ini tak hanya dicerminkan dalam kinerja, tetapi juga pada harga saham yang berhasil rebound.

“Sebelum pengumuman hasil kinerja, harga saham kami sempat di angka Rp3.300, tetapi kemudian naik. Dengan memberikan kinerja yang konsisten, maka akan memberi harga saham yang lebih baik,” kata Ira kepada wartawan, Rabu (16/6/2022).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Customer Operation UNVR Enny Hartati mengatakan Unilever beroperasi di sektor dengan ketahanan yang cukup kuat. Dia mengatakan hal ini menjadi modal bagi perusahaan untuk mengejar kinerja yang lebih baik.

“Harga saham akan dipengaruhi kinerja perusahaan, sehingga potensi pertumbuhan sangat besar,” katanya.

Penjualan bersih perusahaan berkode UNVR tersebut tercatat mencapai Rp10,8 triliun pada kuartal I/2022, 5,40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada kuartal I/2021 sebesar Rp10,28 triliun.

Penjualan domestik yang menyumbang 95,9 persen dari total penjualan tercatat naik 5,8 persen YoY menjadi Rp10,39 triliun, dari Rp9,82 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor turun 3,87 persen YoY dari Rp458,05 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp440,31 miliar.

Seiring dengan kenaikan penjualan, harga pokok penjualan Unilever turut terkerek naik dari Rp4,88 triliun pada kuartal I/2021 menjadi Rp5,56 triliun pada kuartal I/2022. Perusahaan tercatat berhasil menekan beban pemasaran dan penjualan dari Rp2,17 triliun pada kuartal I/2021 menjadi Rp1,98 triliun pada kuartal I/2022.

Kinerja tersebut membuat laba bersih Unilever naik 19,02 persen YoY menjadi Rp2,02 triliun pada kuartal I/2022 dari Rp1,69 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Manajemen UNVR mengatakan pertumbuhan di kuartal I/2022 ini didorong oleh upaya perusahaan dalam membangun fundamental kuat untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang yang ditempuh secara konsisten sejak pertengahan 2021.

Hal ini turut didukung oleh pulihnya perekonomian Indonesia dan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan daya beli konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper