Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagian Pemegang Saham XL Axiata (EXCL) Tolak Akuisisi LINK, Ini Kata Manajemen

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Kamis (26/5/2022), Employee Provident Fund (Kumpulan Wang Simpanan Pekerja/KWSP) selaku pemegang saham Axiata Group Bhd. mengumumkan melalui situs resminya bahwa mereka menolak rencana akuisisi 66,03 persen saham LINK oleh Axiata Group.
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana PT XL Axiata Tbk. (EXCL) untuk mengakuisisi PT Link Net Tbk. (LINK) mendapat penolakan dari sebagian pemegang saham induk usaha XL, Axiata Group Bhd.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Kamis (26/5/2022), Employee Provident Fund (Kumpulan Wang Simpanan Pekerja/KWSP) selaku pemegang saham Axiata Group Bhd. mengumumkan melalui situs resminya bahwa mereka menolak rencana akuisisi 66,03 persen saham LINK oleh Axiata Group.

Pemegang saham terbesar kedua Axiata Group dengan kepemilikan 16,95 persen saham tersebut termasuk dalam 42,17 persen suara pemegang saham yang menolak akuisisi. Selain Employee Provident Fund, pemegang saham Axiata lainnya yakni Permodalan Nasional Bhd. (PNB) juga menentang akuisisi tersebut.

Menanggapi hal ini, Group Head Corporate Communications EXCL Tri Wahyuningsih mengatakan perusahaan tidak bisa berkomentar banyak.

“Terkait kabar penolakan dari sebagian pemegang saham perusahaan induk atas akuisisi LinkNet dalam RUPSLB Axiata Group Bhd, akan lebih tepat apabila ditanyakan dan disampaikan langsung ke pihak Axiata Group Bhd,” kata Ayu ketika dimintai konfirmasi, Minggu (29/5/2022).

Ayu memastikan proses akuisisi LinkNet oleh perusahaan masih berjalan lancar sesuai dengan rencana. Suara mayoritas RUPSLB Axiata Group Bhd. juga menyepakati akuisisi meski terdapat penolakan sebagian pemegang saham.

“Sampai saat ini proses akuisisi LinkNet masih lancar dan berjalan sesuai dengan rencana. Kami dapat menginformasikan bahwa berdasarkan hasil resmi RUPSLB tersebut, meskipun ada sedikit penolakan, RUPSLB Axiata Group Bhd pada 26 Mei 2022 lalu telah memberikan persetujuan untuk rencana akuisisi Link Net,” tambahnya.

Seperti diketahui, Axiata Group Bhd. mengumumkan rencana akuisisi Link Net pada akhir Januari 2022. Berdasarkan perjanjian jual beli (PJB) saham bersyarat, XL Axiata mengakuisisi saham LINK dari kepemilikan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (KBLV).

Harga pembelian yang telah disepakati adalah senilai Rp4.800 per saham biasa atau sekitar Rp8,72 triliun. Berdasarkan ketentuan PJB, Axiata Investments Sdn Bhd (AII), anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata Group Bhd, dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03 persen dan 20,00 persen dari gabungan keseluruhan saham sebesar 66,03 persen dalam Link Net yang dimiliki oleh oleh ALD dan FM. 

Proses akuisisi ini ditargetkan selesai pada kuartal III/2022. Namun sebagaimana diwartakan The Edgemarkets, PNB menyatakan khawatir usulan tersebut bisa berdampak buruk pada kinerja keuangan Axiata dalam jangka pendek karena potensi peningkatan tingkat utang yang membebani arus kas dan pendapatannya. PNB juga khawatir soal kurangnya visibilitas tentang dampak geopolitik pada perkembangan beberapa operasi internasional Axiata Group. 

Terlepas dari adanya suara penolakan, usulan akuisisi tersebut disetujui oleh 57,83 persen dari mereka yang memberikan suara dalam RUPSLB. Mayoritas yang menyetujui mewakili 4,837 miliar saham, sedangkan yang tidak setuju memiliki 3,527 miliar saham.

Chairman Axiata Tan Sri Shahril Ridza Ridzuan mengatakan kepada wartawan setelah RUPSLB bahwa para pemegang saham yang tidak setuju terutama disebabkan kekhawatiran tentang dampak pada neraca perusahaan. Namun dia mengatakan manajemen telah menjelaskan kepada mereka bahwa neraca dapat dikelola.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper