Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Perkasa terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,30 persen atau 43,5 poin ke Rp14.617,5 per dolar AS setelah Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan BI7DDR.
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada hari ini, Rabu (25/5/2022), ketika mata uang lain di kawasan Asia bergerak variatif.

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,30 persen atau 43,5 poin sehingga parkir di posisi Rp14.617,5 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.05 WIB terpantau menguat 0,315 poin atau 0,31 persen ke level 102,18.

Sejumlah mata uang lain di kawasan Asia turut menguat pada perdagangan hari ini di antaranya rupee India naik 0,08 persen, won Korea Selatan naik 0,11 persen, dan ringgit Malaysia terapresiasi 0,08 persen.

Di sisi lain, yuan China terpantau melemah 0,24 persen, yen Jepang turun 0,20 persen, dan baht Thailand turun 0,42 persen terhadap dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya mengemukakan melemahnya dolar telah berhenti baru-baru ini karena kemungkinan Federal Reserve mempercepat misi kenaikan suku bunganya pada akhir tahun.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde juga memberi isyarat suku bunga zona euro kemungkinan akan berada di wilayah positif pada akhir kuartal III/2022. Hal ini memberi sinyal peningkatan setidaknya 50 basis poin pada suku bunga deposito dan memicu spekulasi kenaikan yang lebih besar pada musim panas ini.

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga tetap di 3,25 persen dan perkembangan inflasi yang tinggi membuat arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri sehingga kencangnya aliran dana tersebut membuat mata uang kembali perkasa.

“Namun euforia ini hanya bersifat sementara karena pelaku pasar saat ini condong ke bank sentral AS yang akan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin,” kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (25/5/2022).

Selain itu, pasar juga memantau perkembangan program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau Tax Amnesty tahap II sampai tanggal 20 mei 2022, jumlah Pajak Penghasilan (PPh) yang terkumpul sebanyak Rp9,25 triliun, sedangkan jumlah harta bersih yang diungkap sebesar Rp91,6 triliun.

“Sedangkan untuk perdagangan lusa, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.600—Rp14.650,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper