Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terra Luna Berusaha Bangkit, Mampukah Kembali ke Masa Kejayaannya?

Terra telah jatuh, dan itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih. Simak kapan Terra Luna bisa bangkit.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah menukik tajam, Terra Luna telah menyusun rencana pemulihan. Token Cryptocurrency menghapus hampir semua aset investor hanya dalam beberapa jam.

Pendiri Terraform Labs Do Kwon mengusulkan “Rencana Kebangkitan Ekosistem Terra,” dan rencana tersebut dibagikan di forum komunitas Terra.

Menurut 'Revival Plan' Kwon, yang bertujuan untuk memulai kembali seluruh blockchain Terra, sejumlah 1 miliar token baru akan didistribusikan sepenuhnya kepada pemegang UST dan LUNA.

Melansir dari The Economic Times pada Jumat (20/5/2022), Hitesh Malviya, pendiri IBC Capital dan blockchainnya mengatakan bahwa rencana kebangkitan terbaru seperti yang dibagikan oleh Kwon adalah untuk membakar 65 persen pasokan LUNA dan mendistribusikan kembali token dalam rasio 1:6500 kepada pemegang.

Sementara itu, stablecoin dari yayasan Terra, bernama UST, melandai ke bawah $0,15 atau Rp2.200 (dengan Kurs Rp14.668) dari US$1 atau Rp14.668, sehingga menghapus lebih dari US$30 miliar atau Rp440 triliun dari kekayaan investor dan token saudaranya. LUNA telah mengambil seluruh beban dan menjadikannya bencana.

Edul Patel Co-Founder dan CEO Mudrex mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyatakan apakah rencana itu akan membantu investor.

“Terra telah jatuh, dan itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih,” tambahnya, seperti yang dilansir dari The Economic Times pada Jumat (20/5/2022).

Kwon, pencipta blockchain Terra dengan tim Terraform Labs-nya, mengakui bahwa ekosistem Terra telah mengalami keruntuhan total.

Malviya mengatakan bahwa investor yang membeli LUNA di bawah $0,1 atau Rp1.466 dapat memperoleh keuntungan. Meskipun perdagangan token telah dihentikan dan telah dihapus (delisting) dari beberapa bursa.

Terra mungkin memerlukan beberapa waktu untuk kembali ke jalurnya karena telah terus menurun selama seminggu terakhir sehingga pengamat pasar menyarankan bahwa investor perlu berhati-hati. Pasalnya, sama sekali tidak mungkin jika token menghidupkan kembali kejayaannya yang lama.

Patel mengatakan bahwa investor dengan selera risiko tinggi cukup berani untuk dip dapat Dollar Cost Averaging (DCA), tetapi bagi yang lain disarankan untuk tidak tergoda ke aktivitas pembelian impulsif sekarang.

Pakar pasar percaya bahwa jika investor ingin memainkan keberuntungannya, maka mereka bisa mendapatkan token lain dari fork apapun yang terjadi tergantung pada komunitas Terra.

Menurut Malviya, Terra tidak akan pernah mencapai US$1 atau Rp14,668 karena persediaannya terlalu besar bahkan jika mereka membakar 65 persennya. “Investor yang membeli di atas US$1 harus melupakan posisi ini,” ungkapnya.

Pertimbangkan terlebih dahulu sebelum membeli LUNA bila Anda masih ingin menangkap pisau yang jatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper