Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan keuangan Morgan Stanley Capital Indonesia alias MSCI Inc. mengumumkan perubahan komposisi indeks dengan emiten asal Indonesia dengan kapitalisasi kecil atau small cap dan MSCI global standard untuk emiten asal Indonesia.
Pada Rabu (11/5/2022) waktu setempat, MSCI mengumumkan terdapat tiga emiten asal Indonesia yang masuk dalam MSCI Global Standard Indexes dan mengeluarkan satu emiten.
Selain itu, MSCI juga mengumumkan terdapat 11 emiten yang masuk dalam MSCI Small Cap Indexes dan mengeluarkan 2 emiten asal Indonesia.
Perubahan komposisi indeks tersebut akan mulai dilakukan pada 31 Mei 2022 mendatang, dan mulai efektif per 1 Juni 2022.
Adapun, ketiga saham yang masuk dalam MSCI Global Standard Indexes yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). Sedangkan saham yang dikeluarkan yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).
Sementara itu, sebanyak 11 saham yang masuk dalam MSCI Small Cap Indexes di antaranya PT KB Bukopin Tbk. (BBKP), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT Harum Energy Tbk. (HRUM), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).
Baca Juga
Selanjutnya, saham PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL), PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) serta PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) turut dalam 11 saham yang masuk indeks berkapitalisasi pasar kecil tersebut.
Di sisi lain, emiten PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (ISAT) dan PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) dikeluarkan dari MSCI Small Cap Indexes.
Selanjutnya, revisi berikutnya dari indeks tersebut bakal dilakukan pada 11 Agustus 2022 dan efektif berlaku pada 1 September 2022.