Bisnis.com, JAKARTA - Entitas pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I/2022 seiring dengan peningkatan harga komoditas.
United Tractors meraih pendapatan Rp27,97 triliun pada kuartal I/2022, naik 56,33 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp17,89 triliun pada kuartal I/2021.
Meski beban pokok pendapatan naik menjadi Rp20,94 triliun dari sebelumnya Rp14,36 triliun, laba bruto UNTR masih meningkat menuju Rp7,04 triliun pada kuartal I/2022, dari Rp3,54 triliun pada kuartal I/2021.
UNTR membukukan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp4,32 triliun pada kuartal I/2022. Laba bersih itu melonjak 131,51 persen yoy dari sebelumnya Rp1,86 triliun.
PT Astra International Tbk. (ASII) dalam keterangan resminya menyebutkan laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 138 persen menjadi Rp2,6 triliun, disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.
"PT United Tractors Tbk, yang 59,5 persen sahamnya dimiliki Astra, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 131 persen menjadi Rp4,3 triliun," papar keterangan resmi Astra, Rabu (27/4/2022).
Baca Juga
Penjualan alat berat Komatsu meningkat 146 persen menjadi 1.694 unit pada kuartal I/2022. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 9 persen menjadi 207 juta bank cubic metres, sementara produksi batu bara mengalami penurunan sebesar 12 persen menjadi 24 juta ton.
Anak perusahaan UNTR di bidang pertambangan melaporkan penurunan penjualan batu bara sebesar 21 persen menjadi 2,9 juta ton, termasuk penjualan 611.000 ton metallurgicalcoal.
"Namun, harga jual yang tinggi lebih dari cukup mengimbangi dampak penurunan volume," imbuh manajemen Astra.
PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95 persen sahamnya dimiliki United Tractors , melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 22 persen menjadi 74.000 ons.
Perusahaan kontraktor umum yang 82,2 persen sahamnya dimiliki United Tractors, PT Acset Indonusa Tbk (ACSET), melaporkan rugi bersih sebesar Rp25 miliar, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp80 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Hal ini terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya peluang pekerjaan proyek konstruksi selama masa pandemi.