Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) berpotensi mendekati level Rp31.900 karena mampu mencatatkan kinerja cukup baik di tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dan Emma Fauni menyatakan, pada kuartal pertama 2022 penjualan peralatan konstruksi Komatsu yang melampaui ekspektasi.
“Di bulan Maret, UNTR membukukan penjualan Komatsu bulanan yang kuat sebanyak 636 unit,” tulis para analis dalam risetnya, Rabu (27/4/2022).
Penjualan ini mencatatkan peningkatan 133 persen year-on-year (yoy) yang didukung oleh permintaan yang kuat dari sektor pertambangan dan juga harga batu bara.
Sebelumnya, UNTR secara triwulan telah membukukan penjualan Komatsu sebanyak 1.694 unit atau setara 146 persen yoy.
“Kami pikir ada potensi kenaikan untuk unit penjualan Komatsu tahun ini,” imbuh analis.
Baca Juga
Kendati cuaca sepanjang Maret 2022 didominasi hujan lebat yang menyebabkan banjir, hal tersebut tidak menjadi kendala bagi area pertambangan di wilayah Sangatta, Kalimantan Timur.
Area ini merupakan bisnis anak usaha UNTR, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang mampu membukukan produksi batu bara bulanan yang lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu sebesar 8,6 juta ton per Maret 2022
Analis memperkirakan volume kontrak penambangan bulanan dari produksi batu bara akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang, seiring dengan membaiknya kondisi cuaca.
Lebih lanjut, klien PAMA yang merupakan penambang batu bara juga ingin meningkatkan produksi batu bara. Hal ini dilakukan guna memonetisasi harga batu bara yang menguntungkan saat ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan asumsi dan take profit untuk UNTR sebesar Rp31.900 dengan catatan 2 katalisator jangka pendek.
Katalisator jangka pendek tersebut meliputi revisi pedoman operasional perusahaan, terutama penjualan unit Komatsu pada 2022, serta volume operasional kontraktor penambangan bulanan yang lebih tinggi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.