Bisnis.com, JAKARTA — PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), emiten produsen roti merek Sari Roti, membukukan kenaikan laba bersih sebesar 55,7 persen pada kuartal I/2022 menjadi Rp88,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Manajemen ROTI dalam keterangan resmi menyebutkan capaian ini didorong oleh penerapan strategi penambahan kapasitas produksi serta perluasan sebaran distribusi. Strategi tersebut berhasil meningkatkan penjualan ke rekor baru meski pandemi masih berjalan.
Penjualan pada kuartal I/2022 tercatat sebesar Rp908,9 miliar atau meningkat 15,5% YoY. Nilai penjualan tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Perseroan berdiri 27 tahun lalu.
Sebagaimana diketahui, ROTI telah membangun 4 pabrik baru dalam 5 tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin. Tambahan pabrik baru ini membuat total kapasitas produksi naik menjadi 5,1 juta potong roti per hari serta memperkuat jaringan distribusi ke seluruh Indonesia.
“Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan penjualan dari wilayah barat dan timur masing-masing naik 20,7 persen dan 19,1 persen. Sedangkan wilayah tengah, sebagai kontributor penjualan terbesar, mampu membukukan peningkatan sebesar 12,4 persen pada kuartal I/2022,” ujar Direktur ROTI Arlina Sofian dalam keterangan resmi, Selasa (26/4/2022).
Kenaikan penjualan dan laba pada kuartal I/2022 diikuti dengan meningkatnya efisiensi produksi. Hal ini tecermin dari margin laba kotor yang dipertahankan pada kisaran 52,1 persen di tengah lonjakan harga-harga bahan baku.
Baca Juga
Di sisi lain, ROTI juga meningkatkan produktivitas operasional sehingga mencetak margin bersih sebesar 9,7 persen pada kuartal I/2022, naik dari hanya 7,2 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Demi memastikan kinerja bisnis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan, ROTI menargetkan pembangunan pabrik ke-15 yang berlokasi di Pekanbaru, Riau dapat selesai pada pengujung 2022. Sejauh ini, realisasi belanja modal ROTI sebesar Rp44,4 miliar atau 29,6 persen dari Rp150 miliar yang dianggarkan untuk tahun ini.
“Industri roti segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk serta menerapkan strategi bisnis yang tepat, agar senantiasa dapat melayani lebih banyak lagi konsumen setia Sari Roti dan menghadirkan produk-produk unggulan kami untuk keluarga Indonesia,” kata Arlina.