Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sejumlah 8 saham masuk ke dalam konstituen baru Indeks Bisnis-27.
Berdasarkan pengumuman BEI, ada 8 saham yang masuk dan keluar dalam konstituan Indeks Bisnis-27. Hasil evaluasi ini berlaku efektif mulai 9 Mei 2022.
"Periode efektif konstituen pada Mei-Oktober 2022," papar BEI dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).
Sejumlah saham yang masuk daftar Indeks Bisnis-27 ialah PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).
Selanjutnya, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Terkait hal tersebut, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan, dengan kondisi terkini seperti larangan ekspor CPO dan masih tingginya harga gandum sebagai bahan baku produk disinyalir menjadi pertimbangan tantangan bagi prospek emiten seperti AALI dan ICBP dalam mencapai pendapatannya di tahun ini.
Baca Juga
Di sisi lain penguatan harga gas alam dan logam seperti nikel serta perkembangan teknologi telekomunikasi akan menjadi katalis positif bagi emiten yang akan masuk ke indeks Bisnis 27 seperti PGAS, INCO dan TBIG.
Ia melanjutkan, pergantian anggota ini akan menjadi katalis positif terhadap kinerja indeks Bisnis-27 sepanjang tahun 2022. Hal tersebut karena saham - saham baru tersebut berpotensi mengalami kenaikan harga.
“Ada beragam faktor yang menopang sejumlah penghuni baru indeks Bisnis 27, diantaranya valuasi yang masih murah, prospek pertumbuhan pendapatan di tahun 2022, serta tren harga saham yang menunjukkan indikasi kenaikan,” jelasnya saat dihubungi, Senin (25/4/2022).
Seiring dengan hal tersebut, Ivan memprediksi indeks Bisnis 27 masih berpotensi menguat hingga ke level 670 hingga akhir tahun ini. Sementara itu, beberapa saham penghuni baru indeks yang direkomendasikan Ivan adalah PGAS, INCO dan INDF.
Ia mengatakan, ketiganya masih memiliki potensi menarik karena valuasi yang masih cukup murah dan potensi pertumbuhan laba yang akan berimbas pada kenaikan harga saham.