Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield Obligasi Melonjak, Wall Street Berbalik Anjlok

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,05 persen ke level 34.792,76, sedangkan indeks S&P 500 melemah 1,48 persen ke 4.393,66 dan Nasdaq Composite anjlok 2,07 persen ke 13.174,65.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Kamis (21/4/2022) setelah aksi jual obligasi Treasury AS berlanjut di saat pelaku pasar bersiap untuk kemungkinan pengetatan kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve.

Dilansir Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,05 persen ke level 34.792,76, sedangkan indeks S&P 500 melemah 1,48 persen ke 4.393,66 dan Nasdaq Composite anjlok 2,07 persen ke 13.174,65.

Indeks berbalik melemah setelah sempat naik hingga 1 persen pada awal perdagangan, dipicu oleh laporan kinerja emiten yang positif. Imbal hasil Treasury AS naik melintasi kurva, dengan tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan naik sebanyak 15 basis poin menuju 2,73 persen setelah pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada dari tiga pertemuan the Fed berikutnya.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan dia melihat manfaat dalam argumen kenaikan suku bunga dan bahwa kenaikan 50 basis poin akan dipertimbangkan pada pertemuan bulan Mei.

Dia menolak mengomentari harga pasar tetapi mencatat notulen rapat The Fed Maret lalu menunjukkan bahwa banyak pejabat mendukung satu atau lebih kenaikan hingga 50 basis poin.

Di sisi pendapatan, Tesla Inc. menguat membukukan rekor laba yang melampaui perkiraan sebelumnya. Elon Musk memprediksi output akan tumbuh dengan cepat untuk sisa tahun ini. Saham naik 3,2 persen hari ini, setelah menguat hingga 12 persen pada awal perdagangan.

Saham emiten maskapai menguat karena American Airlines Group Inc. mengatakan penerbangan komersil dan internasional akan kembali dan memproyeksikan laba pada kuartal kedua. United Airlines Holdings Inc. melonjak 9,3 persen setelah memperkirakan akan berbalik laba tahun ini.

Presiden pasar global TIAA Bank Chris Gaffney mengatakan meskipun reaksi pasar dan bank sentral terhadap lonjakan kenaikan harga menjadi pendorong besar saat ini, laporan kinerja emiten juga menjadi sentimen penting pekan ini, terutama setelah aksi jual Netflix Inc.

"Di sisi lain, kami mendapatkan Tesla pagi ini yang kembali mencatat pertumbuhan laba. American Airlines dirilis – seiring perjalanan dan liburan, bahkan dengan harga BBM yang lebih tinggi, mereka dapat menaikkan harga tiket," ungkap Gaffney, dilansir Bloomberg, Kamis (21/4/2022).

Meskipun ini baru awal musim laporan kinerja emiten AS, sejauh ini tanda-tandanya menggembirakan. Dari 87 emiten indeks S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan, sekitar 80 persen di antaranya melampaui proyeksi analis.

Sementara itu, klaim pengangguran AS mereda pekan lalu ke tingkat yang konsisten dengan pasar tenaga kerja yang sangat ketat. Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran awal turun 2.000 menjadi 184.000 dalam pekan yang berakhir 16 April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper