Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 2,7 kali serta menetapkan harga IPO Rp100.
Emiten restoran itu akan segera melantai di bursa saham pada 25 April pekan depan, setelah perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
Saat proses bookbuilding, manajemen IBOS mencatat terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed terhadap IPO mencapai sebanyak 18 kali dari porsi pooling atau sebesar 2,7 kali jika dihitung seluruh pesanan dari total jumlah penawaran umumnya.
Direktur Utama Perseroan, Edi Nugroho mengatakan hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. “Kita bisa lihat hasilnya dari jumlah pesanan jika dibandingkan dengan saham yang dialokasikan untuk pooling diluar pesanan (fixed), mengalami oversubscribe 18 kali,” katanya dalam keterangan resmi Senin (18/4/2022).
Edi menambahkan, perseroanmematok harga IPO sebesar Rp100 per saham. Menurut Edi masa penawaran umum perdana kedepan yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 19-21 April 2022 mendatang.
Sebagai informasi Perseroan menawarkan sebanyak 1.607.360.000 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Jumlah seluruh nilai penawaran umum adalah Rp160,73 miliar.
Baca Juga
Sebagai pemanis, perseroan menerbitkan sebanyak 803.680.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 12,5 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana ini disampaikan.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan yang dijadwalkan pada tanggal 21 April 2022. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I dimana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Pada 2021 lalu Perseroan mencatat mampu mencetak kenaikan laba menjadi sebesar Rp8,64 miliar. Capaian ini naik 104 persen apabila dibandingkan dengan capaian di tahun 2020 sebesar Rp4,2 miliar. Sedangkan di tahun 2019 laba komprehensifnya hanya Rp4,23 miliar.
Tingginya pertumbuhan laba tersebut ditopang dari kenaikan pendapatan perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp67,34 miliar. Catatan ini juga naik Rp14,03 miliar atau sebesar 26 persen apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp53,30 miliar.