Bisnis.com, JAKARTA - Ekspansi di segmen bisnis bahan bakar minyak (BBM) dan prospek cerah penjualan lahan industri akan menjadi katalis positif yang menopang kinerja PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) pada 2022.
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan dalam risetnya memaparkan, peningkatan signifikan pada segmen bisnis distribusi minyak dan kimia AKRA ditopang oleh peningkatan harga komoditas yang memacu aktivitas perusahaan pertambangan, yang membutuhkan distribusi BBM untuk menjalankan operasi usaha.
Sementara itu, segmen kimia juga terbantu akibat dari peningkatan harga komoditas karena adanya demand yang besar dari smelter pertambangan akan bahan-bahan kimia seperti caustic soda.
Farras melanjutkan, prospek kinerja AKRA pada tahun 2022 masih positif dan perusahaan diyakini dapat dapat mempertahankan tingkat marginnya. AKRA diproyeksikan dapat menyalurkan 2.6 juta kl minyak dan 1.6 juta kl bahan kimia pada tahun 2022.
“Hal ini seiring dengan peningkatan permintaan dari industri pertambangan, khususnya smelter,” jelasnya dikutip dari laporannya pada Senin (18/4/2022).
Selain itu, dengan adanya sentimen pemulihan ekonomi, AKRA dapat membukukan penjualan lahan JIIPE sebesar 40 hektare di tahun 2022. Jika terealisasi, AKRA akan meraup pendapatan sebanyak Rp780 miliar dari segmen ini.
Baca Juga
Seiring dengan peningkatan dari operasional ini, Samuel Sekuritas melihat AKRA dapat membukukan laba bersih sebesar Rp1,24 triliun pada tahun 2022, setara dengan pertumbuhan earnings per share (EPS) sebesar 11,6 persen.
“Kami mempertahankan rating buy kepada AKRA dan menaikkan target harga menjadi Rp1.100,” ujarnya.
Analis Philip Sekuritas Indonesia Dustin Dana Pramitha dalam laporannya juga memproyeksikan kinerja yang positif untuk AKRA pada tahun 2022. Hal ini seiring dengan adanya potensi penambahan penjualan lahan industri dan sektor BBM ritel.
Sebelumnya, AKR juga telah sukses menjual lahannya di JIIPE ke Freeport Indonesia untuk pembangunan smelter tembaga.
Kemudian, bulan Maret lalu, AKR melalui anak usahanya PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) telah menandatangani power purchase agreement dengan PLN untuk pasokan listrik sebanyak 170 MVA yang akan dibutuhkan Freeport.
Dalam kesepakatan tersebut, PT BKMS juga telah menandatangani perjanjian dengan Freeport Indonesia untuk mendistribusikan dan menjual kembali listrik tersebut.
“Sementara pada segmen BBM, AKR masih terus berekspansi dengan menambah 2 SPBU di wilayah Jakarta. Dengan demikian, perusahaan telah memilki 27 SPBU BP-AKR,” demikian kutipan laporan tersebut.
Seiring dengan hal tersebut, Dustin memproyeksikan AKR dapat mencatat pendapatan sebesar Rp27,66 triliun pada akhir 2022, naik dari torehan 2021 senilai Rp25,7 triliun. Laba bersih perusahaan juga diprediksi naik menjadi Rp1,4 triliun.
Phillip Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk AKRA dengan target harga Rp1.130, atau upside sebesar 21,5 persen.