Bisnis.com, JAKARTA - Emiten garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) terus memasarkan produk lokalnya melalui produk ritel dan customized order. Hal ini juga diperkuat dengan penjualan ekspor yang tumbuh di 2021.
Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo mengatakan, penjualan ekspor perseroan tumbuh 14,1 persen di 2021. Perseroan fokus pada pangsa pasar Australia, Jepang, Inggris, Amerika, hingga Selandia Baru.
“Kami bersyukur dapat menjadi produsen tekstil dan garmen global yang telah banyak dikenal melalui produk-produk berkualitas kami. Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya kami untuk terus membuat produk berkualitas dan terus berinovasi sehingga dapat dipercaya dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Santoso dalam keterangan resminya, Rabu (6/4/2022).
Sebagai informasi, TRIS mencatatkan penjualan ekspor ke pihak ketiga sebesar Rp577,5 miliar pada 2021, naik dari Rp520,6 miliar di 2020.
Dia melanjutkan, TRIS mengandalkan produk-produk seperti celana panjang, jaket, functional clothing, dan protective wear.
Sebagai informasi, pada tahun 2021, TRIS meraih penjualan sebesar Rp1 triliun atau mengalami koreksi 3,8 persen dari Rp1,14 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Baca Juga
Di sisi lain, pada tahun 2021 TRIS mencatatkan laba usaha sebesar Rp43,8 miliar atau naik 30,5 persen YoY dari Rp33,5 miliar. Perseroan pun mampu membalikkan kerugian menjadi laba yang diatribusikan ke induk sebesar Rp4,7 miliar di 2021.
TRIS juga memperoleh kenaikan pada masing-masing bisnisnya pada tahun 2021, yaitu manufaktur meningkat 6,8 persen YoY, distribusi meningkat 3,3 persen YoY, dan ritel meningkat 5,2 persen YoY.
Santoso menuturkan Trisula International selalu melihat peluang yang ada, baik ritel offline yang beranjak pulih dan online yang terus banyak diminati masyarakat.
“Ke depannya, kami optimistis akan terus meningkatkan kinerja kami dengan berbagai inovasi dan keahlian yang kami miliki, termasuk kami akan terus mendukung Pemerintah untuk gencar memperkenalkan produk lokal,” tutur dia.