Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor penutupan all time high (ATH) pada perdagangan awal pekan April, Senin (4/4/2022).
Mengutip data BEI, IHSG parkir di level 7.116,21 atau naik 0,53 persen. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih dengan nilai Rp616,04 miliar di semua pasar.
CEO ARA Hunter Hendra Martono mengatakan IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan pada semester I/2022. Dia sebelumnya memperkirakan IHSG bisa menembus 6.9999 sebelum semester I/2022 berakhir.
“Kalau kita lihat secara teknikal dari 27 Januari terus naik sampai hari ini. Ini hal luar biasa. Sejak awal tahun banyak yang pesimistis IHSG nantinya akan turun, tetapi saya perkirakan IHSG bisa melewati 6.999 sebelum semester I. Target baru saya di level 7.234,” katanya, Senin (4/4/2022).
Untuk saat ini, Hendra memperkirakan IHSG berpotensi bergerak menuju 7.166 sebelum Juni 2022, setelah melewati 7.033. IHSG juga tercatat menjadi indeks saham dengan performa terbaik di antara indeks lain di negara-negara Asean.
“Jelas sekali ini tidak lepas dari posisi kita penghasil komoditas yang luar biasa. Banyak saham pertambangan dan perkebunan sawit sangat melesat dan ini turut dipicu perang Rusia-Ukraina,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, riset Harian Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan kenaikan IHSG hari ini didominasi oleh gerak positif saham-saham di sektor basic material, transportasi dan logistik, kesehatan, industri, energi, teknologi, consumer non-cyclical, properti, dan consumer cyclical.
Gerak IHSG sejalan dengan mayoritas bursa di Asia yang ditutup menguat, didorong sentimen positif komitmen China untuk merevisi aturan kerahasiaan yang melibatkan pencatatan di luar negeri. Di sisi lain, pasar saham bereaksi positif dan optimistis atas pemulihan perang di Ukraina atau sanksi baru terhadap Rusia.
“Di dalam negeri, publik menantikan realisasi data pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022, pasar optimistis pertumbuhan ekonomi akan membaik sejalan dengan laporan Kementerian Keuangan yang menyebutkan realisasi perekonomian kuartal I/2022 akan lebih baik dari tahun lalu,” tulis Pilarmas dalam risetnya.