Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Data Perkembangan Harga Emas & Harga Minyak Selama Maret 2022

Simak data lengkap beserta visualisasi perkembangan harga minyak global serta harga emas global dan lokal selama Maret 2022.
Harga emas cenderung naik selama Maret. Foto ilustrasi. /Bloomberg
Harga emas cenderung naik selama Maret. Foto ilustrasi. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -Simak data lengkap beserta visualisasi perkembangan harga minyak global serta harga emas global dan lokal selama Maret 2022 di sini dan di sini.

Harga emas dunia mengalami tren naik sepanjang Maret 2022. Emas batangan 24 karat Antam juga mengalami tren serupa.

Harga emas terpantau bergerak fluktuatif dalam sebulan terakhir. Kondisi ini terjadi karena terus meningkatnya agresi Rusia ke Ukraina yang meningkatkan risiko geopolitik, sehingga mendorong permintaan emas sebagai aset aman (safe-haven).

Hingga saat ini, belum ada titik terang perdamaian di antara kedua negara Eropa Timur tersebut. Padahal, kedua negara telah melakukan negosiasi yang diharapkan bisa membuat terjadinya gencatan senjata.

Selain itu, kenaikan harga emas didorong oleh pengumuman kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sesuai ekspektasi pasar.

Pergerakan harga emas Antam tak berbeda jauh dengan logam kuning dunia. Pada Maret 2022, harga emas Antam menyentuh level tertingginya di level Rp1.036.000 pada Rabu (09/03).

Emas Antam diperdagangkan paling rendah sebesar Rp977.000 pada Selasa (01/03). (Baca: Daftar Harga Emas Antam (28 Maret 2022))

Sementara itu, harga minyak dunia berfluktuasi sepanjang Maret 2022. Konflik Rusia dan Ukraina mewarnai gonjang-ganjing harga emas hitam di pasar global tersebut. 

Harga minyak jenis Brent sempat menyentuh level tertingginya sejak 2014 di level US$112 per barel pada awal Maret 2022. Harga minyak jenis WTI juga mencapai puncaknya dalam delapan tahun terakhir sebesar US$110 per barel pada awal bulan ini.

Melejitnya harga minyak karena pasar khawatir pasokan minyak dari Rusia terhambat setelah menginvasi Ukraina. Terlebih lagi, negara Barat memberikan sanksi embargo kepada Rusia sebagai bentuk protes. 

Namun, harga mulai mendingin ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempertimbangkan untuk mengeluarkan minyak cadangan mereka lebih banyak ke pasar global. Ini dilakukan guna menurunkan lonjakan harga yang sudah tinggi. 

Data dan visualisasi selengkapnya dalam tautan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : DataIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper