Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menargetkan pertumbuhan kinerja hingga 5 persen sepanjang 2022. Mesin pertumbuhan didapat dari pulihnya pasien non Covid-19 hingga pertumbuhan rumah sakit baru.
Investor Relations and Performance Management System Manager Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja mengungkapkan perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja pendapatan antara 1-5 persen pada 2022.
"Kalau target sendiri tahun ini masih sekitar 1--5 persen pertumbuhan pendapatan, karena tidak melihat ada Covid-19 lagi pada 2022. Waktu itu asumsi tanpa Covid-19, ternyata Januari-Februari 2022 sempat terjadi Omicron kami tadinya tak mengira ada itu," urainya kepada Bisnis, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, tanpa Covid-19, emiten rumah sakit berkode MIKA ini masih akan bertumbuh seiring kembalinya pasien non Covid-19 ke rumah sakit.
Selain itu, sumber pertumbuhan pada 2022 bakal berasal dari 5 rumah sakit yang masih berusia di bawah 3 tahun. Alasannya, rumah sakit tergolong baru tersebut memiliki pertumbuhan kinerja yang jauh lebih tinggi dapat mencapai 50 persen per tahun.
"Biasanya RS baru ini pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan RS yang sudah cukup lama, pertumbuhan cukup signifikan bisa 40--50 persen," katanya.
Baca Juga
Selain itu, emiten yang pendirinya juga merupakan pendiri PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) tersebut menargetkan pembukaan 3 rumah sakit baru pada 2022. Targetnya, RS baru bakal beroperasi pada kuartal III dan IV/2022.
"Jadi katalis tahun ini dari RS high growth dan RS baru dibangun, kemudian recovery pasien non Covid-19 dan pasien Omicron di awal tahun," paparnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, MIKA ini mencatat pendapatan bersih naik 27,28 persen menjadi Rp4,35 triliun dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp3,41 triliun.
Laba usaha MIKA naik menjadi Rp1,66 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp1,11 triliun. Dengan demikian, total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 46,01 persen menjadi Rp1,22 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp841,67 miliar pada 2020.
Laba bersih per saham dasar dan dilusian naik juga menjadi Rp86 per lembar pada 2021 dibandingkan dengan Rp59 per lembar pada 2020. Total aset MIKA naik menjadi Rp6,86 triliun pada 2021 dibandingkan dengan RP6,37 triliun pada 2020.
Di sisi lain, total liabilitas MIKA naik menjadi Rp935,82 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp855,18 miliar pada 2020. Total ekuitas MIKA tercatat Rp5,92 triliun pada 2021 naik dibandingkan dengan Rp5,51 triliun pada 2020.