Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten decacorn, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengharapkan proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perseroan dapat mendorong startup lain turut IPO di Indonesia.
Chief Executive Officer GoTo Gojek Tokopedia Kevin Aluwi menjelaskan perseroan tengah berproses menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kami berharap IPO kami memberikan kesempatan kepada masyarakat luas menjadi bagian dari pertumbuhan usaha kami serta mendorong perusahaan rintisan teknologi lain untuk mencatatkan sahamnya di dalam negeri demi kemajuan industri digital dan tentunya pasar modal indonesia juga," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi V DPR, Senin (28/3/2022).
GOTO berpotensi meraih dana segar Rp17,57 triliun dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Nilai IPO tersebut berpotensi menjadi ketiga yang terbesar di BEI.
Rekor IPO dengan nilai terbesar masih dipegang PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sejumlah Rp21,9 triliun, dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel Rp18,79 triliun.
Baca Juga
Pada 6 Agustus 2021, BUKA mencatatkan saham perdana di BEI sebanyak 25,77 miliar saham di harga IPO Rp850. Adapun, MTEL listing pada 22 November 2021 dengan melepas 23,49 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp800.
GoTo yang merupakan perusahaan induk dari entitas GoJek, Tokopedia dan entitas anak maupun asosiasinya.
Dalam prospektus IPO, GoTo akan melepas 52 miliar lembar saham senilai Rp1 dalam gelaran IPO ini. Jumlah ini setara dengan 4,35 persen saham yang disetor dan ditempatkan penuh.
Berdasarkan informasi terkini, GoTo Gojek Tokopedia menetapkan harga final IPO sebesar Rp338 per saham, atau di level tengah dari posisi harga penawaran awal (bookbuilding) di kisaran Rp316-346.
Sumber Bloomberg, Jumat (25/3/2022), menyebut harga final IPO GoTo sudah ditetapkan Rp338 per saham. Jika merujuk harga final tersebut, maka GoTo berpotensi mengantongi dana IPO sejumlah Rp17,57 triliun.