Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Data Seputar IPO GoTo dan Ekosistem Pendukungnya

Simak data seputar penawaran saham perdana GoTo dan ekosistemnya, termasuk perkembangan pasar ojek online dan e-comerce di sini.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA -- Simak data seputar penawaran saham perdana GoTo dan ekosistemnya termasuk perkembangan pasar ojek online dan e-comerce yang dihimpun DataIndonesia.id di sini.

Data yang dirangkum antara lain kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, pergerakan saham PT Bukalapak.com Tbk, pergerakan saham Sea Ltd, GMV e-commerce di Indonesia, pangsa pasar ojek online di Indonesia, data aplikasi digital wallet di Indonesia, serta volume transaksi bruto layanan online.

Simak data dan visualisasi selengkapnya melalui tautan ini.

Prospek dari layanan dalam ekosistem GoTo salah satunya dapat terlihat dari laporan Google, Temasek, dan Bain & Company. Dalam laporan tersebut, total nilai penjualan (gross merchandise value/GMV) dari e-commerce serta layanan transportasi dan antar makanan daring di Indonesia memiliki nilai yang besar, masing-masing mencapai US$53 miliar dan US$6,9 miliar pada 2021.

Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksi GMV dari e-commerce akan tumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) 18% menjadi US$104 miliar pada 2025.

Sedangkan GMV dari layanan transportasi dan antar makanan daring akan tumbuh dengan CAGR 25% menjadi US$16,8 miliar pada 2025. Berdasarkan laporan RedSeer, volume transaksi bruto (gross transaction volume/GTV) dari layanan ride hailing juga terus tumbuh.

Pada 2020, GTV dari layanan tersebut di dalam negeri sebesar US$1,2 miliar dengan tingkat penetrasi 4,7%. Angka ini kemudian diproyeksi tumbuh dengan CAGR sebesar 36,7% menjadi US$5,5 miliar pada 2025.

Tingkat penetrasinya juga diperkirakan naik menjadi 10,9% pada tahun yang sama. Sementara, GTV dari layanan pesan-antar makanan tercatat sebesar US$3,7 miliar dengan tingkat penetrasi 1,7% pada 2020. Nilainya diproyeksikan naik dengan CAGR 23,2% menjadi US$10,5 miliar dengan tingkat penetrasi 3% pada 2025.

Simak data seputar ekosistemnya termasuk perkembangan pasar ojek online dan e-comerce Indonesia di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper