Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo di Bursa Efek Indonesia menjadi sinyal bahwa sektor teknologi masih memiliki prospek di tengah pemulihan ekonomi. Namun, pertumbuhan sektor ini pada 2022 diperkirakan akan terbatas.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengemukakan kinerja positif sektor teknologi pada 2020 dan 2021 tidak terlepas dari pandemi yang berlangsung. Namun dengan pemulihan yang berlanjut, ruang ekspansi sektor teknologi cenderung berkurang.
“Dengan adanya Covid-19, kita dipaksa mengubah kebiasaan menjadi lebih digital dan ternyata berhasil. Tahun 2020 dan 2021 jadi tahunnya teknologi. Sektor ini memang akan mencoba mendominasi dalam 3–5 tahun mendatang, tetapi tentu tidak selamanya tumbuh,” kata Maximilianus, Selasa (15/3/2022).
Dia mengemukakan sektor-sektor lain yang mencoba pulih akan lebih diutamakan. Misalnya sektor infrastruktur, konsumer, dan perbankan.
Lebih lanjut, Maximilianus mengatakan kinerja saham GoTo ke depan tidak akan serta-merta mengikuti jejak PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Persepsi pelaku pasar akan sangat menentukan nasib perusahaan nantinya.
“Nasib BUKA mungkin efek pasar yang overconfidence. Dan apakah GoTo bernasib sama nantinya? Bisa saja. Persamaannya sama-sama saham teknologi, sama-sama startup, dan membukukan rugi. Namun tentunya kembali ke persepsi pasar, bagaimana melihat apakah ekosistem GoTo lebih baik atau tidak daripada BUKA,” paparnya.
Baca Juga
Adapun saham-saham teknologi yang tergabung dalam IDXTECHNO terpantau terkoreksi 127,43 poin atau 1,59 persen ke 7.907 pada penutupan perdagangan hari ini, sejalan dengan pelemahan IHSG. Sementara itu, saham BUKA terpantau turun 6,76 persen ke posisi 276. Saham BUKA telah terkoreksi 34,91 persen sepanjang 2022.