Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timah (TINS) Kebut Penyelesaian Smelter, Semester II/2022 Harus Jadi

Emiten BUMN PT Timah Tbk. (TINS) menggenjot penyelesaian proyek pengembangan fasilitas pemurnian dan pengolahan timah yakni Ausmelt Furnance.
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN PT Timah Tbk. (TINS) menggenjot penyelesaian proyek pengembangan fasilitas pemurnian dan pengolahan timah yakni Ausmelt Furnance.

Corporate Secretary TINS Abdullah Ukar Baswedan menyebutkan bahwa proyek Ausmelt tersebut diperkirakan rampung pada awal semester II/2022.

"Untuk saat ini progresnya sudah di atas 90 persen, tahap finalisasi," terangnya, Senin (14/3/2022).

Jika sudah beroperasi, Ausmelt Furnance itu akan memiliki kapasitas terpasang peleburan akan mencapai 40.000 ton crude tin. Jika digabungkan dengan smelter yang ada sekarang ini, bisa memiliki kapasitas penuh sampai 80.000 ton.

Pemanfaatan teknologi Ausmelt yang akan beroperasi di semester kedua tahun ini diharapkan mampu menekan biaya produksi pembuatan logam timah, sehingga profitabilitas perseroan akan semakin cemerlang di tengah iklim usaha yang semakin kompetitif.

Pada sepanjang 2021 , TINS berhasil berbalik laba menjadi Rp1,3 triliun dibandingkan dengan pada 2020 yang rugi sebesar Rp341 miliar.

Lonjakan laba bersih ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan. Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan TINS turun 21 persen menjadi Rp11,17 triliun dibandingkan pada 2020 yang sebesar Rp14,09 triliun.

“Melesatnya performa Perseroan menjadi sebuah hadiah istimewa di tengah situasi pandemi yang belum berakhir, namun tak menyurutkan optimisme Manajemen bahwa di tahun-tahun berikutnya kinerja Perseroan akan mampu lebih baik didukung pemanfaatan teknologi penambangan yang lebih berkualitas dan berbiaya rendah,” imbuh M. Krisna Sjarif, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper