Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (4/3/2022) seiring dengan sikap investor yang memantau perkembangan konflik Rusia-Ukraina dan kelanjutan Federal Reserve soal suku bunga.
Pada perdagangan Rabu (2/2/2022), rupiah ditutup melemah 4,5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.394 per dolar AS. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.
"Rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp14.310-Rp14.450 per dolar AS hari ini," papar Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam publikasi risetnya.
Edwin menyampaikan pelaku pasar terus mengamati perkembangan invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki minggu kedua. Dampak sanksi ekonomi yang terjadi saat ini mulai memukul perekonomian Rusia, mulai dari dibekukannya izin perbankan Rusia menggunakan SWIFT International Payment, aset-aset yang dimiliki oligarki (konglomerat) yang berkaitan dengan Putin.
Selain tu, kejatuhan saham-saham emiten Rusia, dikeluarkannnya emiten Rusia dari perhitungan Indeks Russel & MSCI, diturunkannya rating emiten asal Rusia hingga 6 jenjang menjadi rating "sampah" dan dihentikannya seluruh penerbangan asal Rusia ke banyak tujuan di Eropa & AS, menjadi faktor negatif bagi pasar saham global.
Invasi Rusia atas Ukraina juga membuat harga di pasar komoditas naik secara tajam, terutama harga komoditas energi dan logam. Secara makro ekonomi tentunya akan mendorong naik inflasi disaat banyak negara baru saja recovery setelah dipukul turun pandemi Covid-19, termasuk Indonesia yang saat ini mulai merasakannya dari naiknya harga gas, naiknya harga BBM non subsidi, langkanya minyak goreng.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup menguat tipis 0,05 persen atau 7,5 poin mnejadi Rp14.386,5 pada pukul 15.00 WIB.
Rupiah menguat bersama yen Jepang yang naik 0,04 persen dan ringgit Malaysia yang naik 0,22 persen.
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bertahan menguat jelang penutupan. Terpantau rupiah naik tipis 0,03 persen atau 4 poin menjadi Rp14.390 pada pukul 14.30 WIB.
Pada saat bersamaan, mata uang lainnya di kawasan Asia Pasifik terpantau variatif. Yen Jepang melemah 0,05 persen, peso Filipina turun 0,44 persen, dan won Korea Selatan anjlok 0,78 persen.
Rupiah stabil dengan penguatan tipis 0,05 pesen atau 6,5 poin menjadi Rp14.387 per dolar AS pada pukul 13.55 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,20 persen menjadi 97.980.
MIFX memperkirakan EURUSD bakal mendapat katalis positif dari data neraca dagang Januari, rilis data produksi industri Prancis, dan data penjualan ritel kawasan Euro. Apabila data-data tersebut dipublikasikan lebih baik dari perkiraan, maka Euro diperkirakan menguat terhadap dolar AS.
Nilai tukar rupiah menguat 0,10 persen atau 14 poin menjadi Rp14.380 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB.