Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menutup Pekan di Level 6.815, Saham BUMN Jumbo Diincar Asing

IHSG parkir pada posisi 6.815,60 atau turun 0,12 persen hari ini meskipun dana investor asing cenderung masuk.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (11/2/2022) meskipun investor asing cenderung masuk.

IHSG parkir pada posisi 6.815,60, turun 0,12 persen atau 8,03 poin. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 6.825,06, dan level terendah 6.773,54.

Tercatat, 208 saham menguat, 307 saham melemah dan 164 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp965 miliar jelang penutupan.

Investor asing tercatat membeli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp177 miliar, atau yang terbanyak pada hari ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp126,4 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp113,6 miliar.

Saham Grup MNC, PT MNC Land Tbk (KPIG) menjadi top loser teratas setelah anjlok 6,84 persen ke posisi Rp109 disusul oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang turun 6,14 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan adanya potensi aksi profit taking lanjutan pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (11/2/2022).

Menurutnya, rilis data inflasi terbaru AS yang tumbuh 7,5 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 7,2 persen, dan kenaikan inflasi terbesar sejak tahun 1982 mendorong yield obligasi AS tenor 10 tahun naik ke level 2,043 persen, bahkan yield obligasi AS tenor 2 tahun naik ke level 1,609 persen.

Hal ini memuncul spekulasi The Fed akan lebih agresive menaikkan FFR dari sebelumnya menjadi sentimen negatif pendorong kejatuhan Indeks DJIA turun sebesar 1,47 persen.

"Jika dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar 0,1 persen dan jatuhnya harga beberapa komoditas seperti batu bara, CPO berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Jumat ini," katanya, Jumat (11/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper