Bisnis.com, JAKARTA – PT Perum Perumnas (Persero) menargetkan pendapatan 2022 bisa menyentuh Rp1,6 triliun atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan realisasi 2021.
BUMN yang bergerak pada sektor properti itu membukukan pendapatan sebesar Rp701 miliar pada tahun lalu. Budi Saddewa Soediro, Direktur Utama Perum Perumnas, menyampaikan kenaikan target pendapatan 2022 berkat faktor insentif dari pemerintah.
“Tahun 2021 kemarin, Perumnas telah melampaui target pendapatan di Rp701 miliar berkat adanya stimulus pemerintah berupa insentif PPN, DP 0 dan program korporasi yang juga berimplikasi pada peningkatan penjualan rumah Perumnas,” kata Budi dalam keterangan resmi Rabu (2/2/2022).
Budi menambahkan Perumnas akan mengoptimalkan segmen pembangunan rumah tapak dan susun untuk masyarakat pada tahun ini. Baik itu secara mandiri maupun melalui kolaborasi dan kerja sama dengan Kementerian, BUMN, Perbankan maupun institusi lainnya.
“Perumnas juga akan fokus pada penyelesaian inventory dan proyeksi penjualan sebanyak 5.734 unit atau meningkat 110 persen dari tahun sebelumnya dengan target pendapatan di tahun ini sebesar Rp1,6 triliun,” imbuhnya.
Menurutnya perseroan akan meningkatkan pembangunan hunian layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah (PSR). Ke depannya akan diwujudkan satu lokasi pilot project untuk kawasan perumahan dan permukiman.
Baca Juga
Budi mengatakan Kementerian PUPR akan memberikan dukungan kepada Perumnas terkait prasarana, sarana dan utilitas, drainase, jalan akses serta instalasi air bersih.
Budi menambahkan perseroan akan memonetisasi aset perusahaan dengan membuka peluang para investor untuk memiliki aset-aset properti BUMN atau melakukan partnerships melalui mekanisme yang sudah ditetapkan.
Aset properti yang dimiliki Perumnas akan dilepas dalam jumlah besar (bulk) yang berlokasi di Jabodetabek dan kota besar lainnya terdiri dari rumah susun dan rumah tapak.
"Tentunya optimalisasi aset seperti ini dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, sebagaimana dengan fokus Menteri BUMN Erick Thohir yang akan melakukan transformasi BUMN dua tahun ke depan," papar Budi.
Sementara pemerintah akan menyalurkan PMN sebesar Rp1,568 triliun. Budi mengatakan dana itu sebagai salah satu stimulus untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan bagi keberlangsungan bisnis Perumnas dengan memulihkan kembali serta mempercepat progress pembangunan rumah rakyat, sehingga dapat segera tersalurkan ke masyarakat dalam bentuk hunian yang layak dan nyaman.
“Kami siap menjangkau pasar yang lebih luas di tahun ini dan mendukung kebijakan pemerintah dalam kepemilikan hunian masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan yang tentunya akan memberikan efek berganda ke depannya,” tutup Budi.