Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka melemah pagi ini. Sementara mata uang lainnya di kawasan Asia Pasifik terpantau variatif.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terdepresiasi 0,17 persen menjadi Rp14.398 per dolar AS pada Senin (31/1/2022) pukul 09.34 WIB.
Sementara itu, yen Jepang melemah 0,25 persen, dolar Singapura turun 0,01 persen, yuan China naik 0,11 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,02 persen.
Pada saat bersamaan indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia melemah 0,11 persen menjadi 97.170.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan dari dalam negeri investor mencermati kasus Covid-19 varian Omicron yang meluas. Adapun, kasus Covid-19 varian Omicron mendorong Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengubah kebijakan.
“Sebelumnya, konfirmasi kasus dilakukan dengan Whole Genome Sequencing (WGS) namun ke depannya tidak semua kasus akan diperiksa dengan metode tersebut dengan pertimbangan waktunya yang lama,” tulis Ibrahim dalam riset harian.
Baca Juga
Sementara itu, dolar AS masih mendapat kekuatan dari ekspektasi kenaikan suku bunga secepatnya pada Maret 2022. Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah memberikan indikasi kenaikan suku bunga bakal terjadi pada Maret 2022 setelah Bank Sentral AS tidak mengubah kebijakan suku bunganya pada Januari 2022 .
Powell mengatakan bank sentral memiliki sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja, dan dia mengatakan The Fed berencana mulai menaikkan suku bunga pada akhir kuartal I/2022.