Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Kelebihan Stablecoin Versus Bitcoin Cs yang Terjun Bebas

Stablecoin adalah aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu. Contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas.
Ilustrasi stablecoin/Istimewa.
Ilustrasi stablecoin/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga mata uang kripto belakangan ini terjun bebas seiring dengan antisipasi pasar terhadap langkah tapering The Fed. Ketika Bitcoin dan Ethereum mengalami volatilitas tinggi, ternyata masih ada koin yang bergerak stabil seperti stablecoin.

Mata uang kripto telah mengalami perubahan harga yang liar dan telah terpukul karena selera risiko jatuh di tengah kekhawatiran inflasi dan antisipasi laju kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan Bitcoin, Ethereum dan kripto berkapitalisasi besar lainnya jatuh dalam perdagangan kemarin, Senin (24/1/2022). Hal ini disebabkan investor yang menantikan pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek kenaikan suku bunga.

"Ekspektasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya telah mendorong kenaikan imbal hasil dan dolar awal pekan ini, dan indeks dolar AS ditetapkan untuk persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember," katanya dikutip, Selasa (25/1/2022).

Imbal hasil Treasury AS turun karena penurunan pasar saham mencerminkan selera risiko yang buruk, sementara kekhawatiran tentang potensi konflik di Ukraina mendorong permintaan untuk instrumen safe haven.

Pasar memperkirakan sebanyak empat kenaikan suku bunga tahun ini, mulai dari Maret dan mengharapkan The Fed untuk mulai memangkas neraca US$8 triliun-plus dalam beberapa bulan. Pertemuan Fed minggu depan bisa menjelaskan seberapa cepat itu akan diperketat.

Bitcoin turun lagi pada Sabtu dan terakhir melemah sekitar 4 persen untuk hari itu, melayang di sekitar level US$35.000. Bitcoin sekarang terpangkas singnifikan dari posisi puncak US$69.000 pada November 2021. Harga terakhir pada US$35.049, setelah jatuh pada level terendah US$34.000 dan menyusul penurunan tajam pada Jumat pekan lalu.

Bitcoin atau aset crypto lainnya terkenal dengan volatilitas harganya. Padahal ada aset kripto stablecoin. Berikut adalah ringkasan yang dikutip dari Pintu Academy tentang apa itu stablecoin.

Stablecoin adalah aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu. Contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas. Ini sebagai cara untuk menjamin kestablian harganya. Pada banyak stablecoin yang populer, harganya stabil karena pembuat stablecoin menjamin pengguna dapat mengkonversi stablecoin 1:1 dengan mata uang atau aset asli.

Volatilitas Harga Aset Kripto Membuat Pembayaran Sulit

Aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum terkenal karena volatilitasnya yang tinggi jika dibandingkan dengan mata uang fiat, atau mata uang yang secara resmi dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini tidak bisa dihindari, karena teknologi blockchain masih tergolong baru, dan pasar aset kripto yang masih relatif kecil.

Sebagai alat investasi yang dapat diperdagangkan secara internasional, aset kripto memang unggul dari sudut pandang teknologi. Namun, fluktuasi nilai aset kripto yang tinggi membuat aset kripto belum ideal untuk dijadikan alat pembayaran transaksi sehari-hari.

Umumnya, orang berharap dapat mengetahui berapa nilai uang atau aset yang mereka miliki selama beberapa waktu ke depan, untuk menjamin rasa aman dan kepastian kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini tidak dapat diprediksi dengan nilai aset kripto yang sangat fluktuatif.

Stablecoin Menjanjikan Harga yang Stabil

Stablecoin memungkinkan pemiliknya untuk melakukan transfer aset dengan murah dan cepat ke seluruh dunia layaknya aset kripto lainnya, namun dengan nilai yang lebih stabil. Stablecoin pada dasarnya menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset kripto dan mata uang fiat atau aset asli. Stablecoin melakukan proses transaksi yang cepat serta keamanan/privasi yang dimiliki aset kripto, dan nilai stabil yang dimiliki mata uang fiat atau aset asli.

Bisa dibilang stablecoin dibuat dengan tujuan menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset kripto dan mata uang fiat. Lalu, apa saja tipe-tipe Stablecoin

1. Stablecoin yang Dijamin dengan Uang Fiat

Sebagai salah satu mata uang yang paling stabil, dolar AS adalah mata uang yang paling populer untuk dijadikan jaminan stablecoin. Akan tetapi, beberapa stablecoin menggunakan mata uang lain sebagai jaminan seperti RupiahToken yang memiliki nilai sama dengan rupiah. Di bawah ini adalah beberapa contoh stablecoin yang dijaminkan dengan mata uang fiat:

Tether (USDT): Tether, atau USDT, adalah salah satu pionir stablecoin yang diluncurkan pada tahun 2014, dan paling populer hingga sekarang. Nilai USDT dijamin sebanding 1:1 dengan dolar AS. Saat ini, USDT adalah salah satu stablecoin paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar.

USD Coin (USDC): Diluncurkan pada tahun 2018, USD Coin adalah stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase. Seperti USDT, nilai USDC dijamin sebanding 1:1 dengan dolar AS. Ini adalah stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.

RupiahToken (IDRT): RupiahToken adalah stablecoin rupiah yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang dijamin 1:1 dengan rupiah asli. IDRT pada dasarnya mendigitalisasi rupiah dengan cara memproduksi token senilai jumlah Rupiah yang didepositkan pengguna, dan mengirimkannya ke dompet Ethereum pengguna.

2. Stablecoin yang Dijamin dengan Logam Mulia

Beberapa aset kripto juga dibuat dengan nilai yang dijamin 1:1 dengan komoditas seperti emas untuk menjamin kestabilan harganya. Berikut adalah beberapa contohnya:

PAX Gold (PAXG) adalah aset digital yang diterbitkan oleh Paxos. Setiap token PAXG dijamin oleh satu troy ounce (sekitar 31.1 gram) emas batangan yang sudah mendapatkan akreditasi dari London Bullion Market Association (LBMA). Pengguna PAXG dapat menukarkan PAXG menjadi emas fisik yang dijaminkan dan disimpan oleh Paxos Trust Company di New York.

Tether Gold (XAUT): Salah satu penerbit stablecoin dolar AS terbesar, Tether, juga merilis stablecoin dengan jaminan emas yaitu XAUT. Setiap satu XAUT dijamin dengan satu troy ounce emas batangan London Good Delivery. Cadangan emas Tether disimpan di sebuah brankas di Swiss, dan investor dapat mengambil emas mereka dalam bentuk fisik atau menebusnya dengan uang tunai.

3. Stablecoin yang Dijamin dengan Aset Kripto

Salah satu contoh stablecoin yang dijamin dengan aset kripto lain adalah Dai. Bisa dikatakan, Dai adalah aset kripto yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan dolar AS.

Dengan nilainya yang stabil, Dai sering digunakan untuk trading aset kripto maupun sebagai instrumen investasi. Sebetulnya, bagaimana cara membuat harga Dai tetap stabil meski dijamin oleh aset kripto lain yang memiliki volatilitas harga yang tinggi?

Dai yang beredar di pasaran saat ini dihasilkan oleh aplikasi decentralized finance bernama MakerDAO. Untuk mendapatkan Dai yang nilainya 1:1 dengan dolar AS, pengguna harus menjaminkan sejumlah aset kripto yang disimpan di dalam vault (tempat penyimpanan) Maker.

Nilai jaminan yang disimpan pada vault harus lebih tinggi dari Dai yang ingin dipinjam dengan rasio kurang lebih 150 persen. Maksudnya, jika seorang ingin meminjam Dai senilai US$100, maka ia harus mendepositokan aset kripto senilai US$150.

Jika nilai aset kripto yang dijaminkan turun, protokol Maker dapat melikuidasi aset yang dijaminkan untuk menutup posisi hutang vault Maker. Hal ini membuat nilai Dai relatif stabil 1:1 dengan dolar AS.

Rasio jumlah jaminan dan pinjaman yang didapatkan berbeda-beda tergantung pilihan aset kripto yang ingin didepositokan di vault Maker. Pilihan aset yang dapat dijaminkan untuk mendapatkan Dai di antaranya adalah ETH, USDC, PAX, YFI, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, jika tidak ingin mengkhawatirkan proses mendapatkan Dai dengan cara ini, tentu dapat membelinya di berbagai aplikasi jual beli aset kripto ataupun di aplikasi DEX seperti Uniswap/Sushiswap.

Bagaimana Cara Beli Stablecoin?

Jika ingin membeli stablecoin dengan aman dan terpercaya, sejumlah aplikasi perdagangan aset kripto yang sudah diakui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), salah satunya aplikasi Pintu. Investor juga bisa investasi dalam jumlah yang sama secara berkala dengan fitur Dollar Cost Averaging (DCA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper