Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-Hati IHSG Rawan Koreksi, Cek Saham MEDC Sampai BBCA

Skenario untuk IHSG adalah bergerak agresif jika mampu break resistance menuju level 6.755.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi usai mencapai rekor pada Jumat (21/1/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Jumat (21/1/2022), IHSG menguat cukup signifikan sebesar 1,5 persen ke level 6.726 dan sedang menguji resistance di 6.738. 

"Skenario terbaiknya, saat ini IHSG sedang berada di akhir wave (a) dari wave [iii] dari wave C dan hal ini akan terkonfirmasi apabila IHSG mampu break resistance 6.755 secara agresif. Namun, apabila IHSG belum sanggup maka label hitam akan berjalan, dimana IHSG sedang berada di akhir wave (ii) dari wave [c] dan rawan koreksi membentuk wave [iii] ke arah 6.464," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Senin (24/1/2022).

Adapun, level koreksi IHSG terdekat berada pada rentang 6.630-6.680.

MNC Sekuritas hari ini merekomendasikan saham mulai dari PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) untuk Accumulative Buy dengan target harga di 555-575.

"Pada perdagangan akhir pekan kemarin MEDC ditutup menguat 10 poin ke level 520. Kami memperkirakan, saat ini posisi MEDC sedang berada di akhir wave (i) dari wave [c] sehingga penguatan MEDC relatif terbatas dan akan terkoreksi dahulu. Manfaatkan koreksi dari MEDC untuk akumulasi," jelasnya.

Selanjutnya PT United Tractors Tbk. (UNTR) untuk Buy on Weakness dengan target harga di 23.900-24.500.

MNC Sekuritas menjelaskan, selama UNTR belum sanggup menembus 23.900 sebagai resistancenya, maka saat ini posisi UNTR sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c]. Hal ini berarti, UNTR masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Kemudian saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) untuk Buy on Weakness dengan target harga di 2.100 - 2.280 setelah sebelumnya ditutup menguat 1 persen ke level 2.000 pada perdagangan Jumat (21/1/2022). 

Terakhir saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) untuk Buy on Weakness dengan target harga di 8.075 - 8.300 usai ditutup menguat 2,3 persen ke level 7.950 pada perdagangan Jumat (21/1/2022). 

"Kami perkirakan, saat ini BBCA sedang berada di wave [iii] dari wave 5. Hal ini berarti, BBCA berpeluang untuk melanjutkan penguatannya sekaligus menguji resistance," ujar Tim Riset MNC.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper